• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 22 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Makna Banyak Anak Banyak Rezeki

17/12/2025
in Syariah, Unggulan
Makna Banyak Anak Banyak Rezeki

Makna Banyak Anak Banyak Rezeki (foto: pixabay)

86
SHARES
663
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

APAKAH benar kesimpulan bahwa banyak anak banyak rezeki? Ustaz Oni Sahroni menjelaskan mengenai makna dan penafsiran masalah tersebut.

Sesungguhnya, memperbanyak anak itu dilakukan dengan memastikan adanya niat, komitmen, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan biaya dan pendidikannya.

Kondisi ini mungkin berbeda-beda kondisinya dari satu keluarga dengan keluarga lain.

Menjadi sesuatu yang dianjurkan saat keluarganya adalah keluarga yang mampu untuk melakukan hal tersebut.

Sebaliknya, saat keluarganya tidak punya iktikad dan kemampuan untuk menyediakan biaya dan mendidik anak.

Hal itu diperlukan supaya yang lahir adalah keluarga yang kokoh dengan anak-anak yang tumbuh sehat dan terdidik, baik keluarga besar maupun keluarga kecil. Bukan sebaliknya, keluarga dengan anak-anak yang tumbuh tidak sehat dan tidak terdidik.

Maksud perbanyak anak dalam hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentu adalah anak-anak yang tumbuh sehat, terdidik, serta terbina agar menjadi generasi terbaik pada zamannya.

Baca Juga: Punya Banyak Anak, Ini Cerita Zaskia Adya Mecca

Makna Banyak Anak Banyak Rezeki

Demikian pandangan proporsional sebagaimana dijelaskan para ahli, seperti al-Qardhawi, Syauqi ‘allam, dan lainnya dengan penjelasan sebagai berikut.

Pertama, tuntunan terbaik dalam menerjemahkan ayat dan hadis adalah dengan menghimpun seluruh nash terkait dan menerjemahkannya secara proporsional berdasarkan kaidah-kaidah bahasa, tafsir, dan penafsiran para salaf ash-shalih.

Kedua, mungkin ditemui beberapa fenomena yang berlebihan yaitu ada yang menyimpulkan bahwa banyak anak banyak rezekii atau tambah anak tambah pendapatan.

Hal itu mendasari sebagian orang untuk memperbanyak keturunan tanpa pertimbangan tanggung jawab untuk mendidik anaknya.

Seperti diketahui, fakta bahwa dengan bertambahnya anak, juga bertambah amanah untuk mendidiknya.

Ketiga, benar adanya bahwa Allah Subhanahu wa taala dan Rasul-Nya menganjurkan kepada setiap keluarga untuk memperbanyak keturunan sebagaimana hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,

“Nikahilah wanita yang penyayang lagi peranak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain (pada hari kiamat).” (H.R. Abu Daud).

Firman Allah Subhanahu wa taala,

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya..” (Q.S. Hud ayat 6)

Akan tetapi, nash-nash ini tidak boleh dimaknai terpisah dari nash-nash terkait.

Keempat, benar adanya bahwa Allah Subhanahu wa taala mengharamkan seseorang membatasi anak karena kekhawatiran yang berlebihan akan rezeki sebagaimana firman Allah Subhanahu wa taala,

“….dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka….(Q.S. Al-An’am ayat 151)

Suasana ini tidak boleh berlebihan hinggga membuat seseorang ketakutan untuk melahirkan anak.

Kelima, anak yang lahir itu adalah amanah sebagaimana hadis Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam,

“Setiap orang adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya…” (H.R. Muslim).

Doa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari malapetaka yang parah, dari kesengsaraan yang menimpaku, dari kemalangan dalam keputusan, dan dari kegembiraan musuh.”

Selain itu, sudah menjadi fakta bahwa setiap anak yang lahir adalah amanah yang membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya untuk merawat serta mendidiknya agar tumbuh sehat dan terdidik. Wallahua’lam.[ind]

Tulisan ini telah tayang di Republika, Jumat, 6 Mei 2022.

Tags: makna banyak anak banyak rezeki
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Di Balik Skenario Isu Terorisme Islam di Australia yang Gagal Total

Next Post

Tampil Serasi Natasha Rizky dan Shireen Sungkar dengan Gamis Panjang Bernuansa Earthy

Next Post
Tampil Serasi Natasha Rizky dan Shireen Sungkar dengan Gamis Panjang Bernuansa Earthy

Tampil Serasi Natasha Rizky dan Shireen Sungkar dengan Gamis Panjang Bernuansa Earthy

Dihantui Penyakit Waswas

Hukum Berdoa di Kamar Mandi

Itinerary ke Bandung bisa Jadi Referensi Liburan Akhir Tahun

Itinerary ke Bandung bisa Jadi Referensi Liburan Akhir Tahun

  • Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    129 shares
    Share 52 Tweet 32
  • Hadis tentang Lima Malam saat Doa Tidak Tertolak

    419 shares
    Share 168 Tweet 105
  • Indonesia Mendongeng 12 Ajak Santri TPQ Se-Nusantara 2025 Peduli Palestina dan Korban Banjir Sumatera

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    135 shares
    Share 54 Tweet 34
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3296 shares
    Share 1318 Tweet 824
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7737 shares
    Share 3095 Tweet 1934
  • KPIPA Bahas Salah Paham Boikot

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    476 shares
    Share 190 Tweet 119
  • Hukum Perayaan Hari Ibu dalam Islam

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Bermain Dadu dalam Hadis Nabi, Fiqih Salaf, dan Madzhab

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga