SKENARIO menghidupkan isu terorisme Islam di Australia akhirnya gagal total. Apa yang sedang disiapkan di balik isu terorisme itu?
Kalau saja tidak karena kehadiran dan keberanian Ahmed Al-Ahmed yang berani menggagalkan terorisme di Pantai Bondi pada Ahad lalu (14/12), ceritanya mungkin tidak seperti yang terjadi saat ini.
Hal ini karena segala ‘selebrasi’ sepertinya sudah disiapkan sedemikian rupa. Mulai dari rangkaian serangan teroris terhadap personil militer AS di Suriah dan Universitas Brown di AS, stereotif pelaku teror sepertinya juga sudah disiapkan.
Termasuk para pelaku yang bisa-bisanya membawa-bawa atribut ISIS hingga nama-nama pelaku yang begitu kental dengan aktivis Islam. Sebut saja pelaku penembakan di Pantai Bondi yang tewas bernama Sajid Akram.
Seperti pada tindak terorisme masa sebelumnya, segala hal yang menguatkan stereotif itu seolah sudah begitu rampung. Misalnya, nama pelaku yang ‘Islami’, meskipun biasanya mereka berakhir tewas. Juga, segala kamera dengan pengambilan sudut pandang yang begitu nyaris sempurna.
Sekali lagi, kalau bukan karena kehadiran dan keberanian Ahmed Al-Ahmed, umat Islam sedunia, khususnya di Australia, akan menjadi pihak yang paling tertuduh.
Pertanyaannya, kejahatan apa lagi yang tengah disiapkan oleh dalang di balik ini. Dan mereka kemungkinan besar tak akan jauh dari penguasa dunia saat ini: Israel dan AS.
Serangan Lanjutan ke Gaza
Gencatan senjata yang digelorakan AS sepertinya tak lebih dari ‘selimut’ genosida lanjutan yang dilakukan Israel.
Selama masa gencatan senjata sejak Oktober lalu, tidak kurang dari 386 warga Gaza yang tewas dalam serangan mematikan Israel. Dan hal itu dilakukan Israel setiap hari.
Serangan terbaru Israel yang menyorot perhatian dunia adalah serangan terhadap Komandan Senior Hamas: Raed Saed, Sabtu (13/12) di Kota Gaza. Saed dikenal sebagai tokoh senior Hamas yang masih tersisa.
Meski dalam masa gencatan senjata, mobil yang ditumpangi Saed dirudal Israel dari jarak jauh. Mobil yang berisi sejumlah penumpang ini pun hancur berkeping.
Sejauh ini, Hamas memang belum memberikan konfirmasi tentang kemungkinan tewasnya Saed. Hamas mengecam keras AS yang diam saja meski Israel secara terang-terangan melanggar gencatan senjata.
Kedua, sepertinya Israel tengah menyiapkan serangan besar ke sejumlah wilayah di Palestina, Lebanon, Suriah, dan Yaman. Dan hal itu dilakukan seiring dengan bombastisnya pemberitaan serangan terorisme ISIS yang ‘sayangnya’ gagal.
Pemberitaan yang menyudutkan kelompok Islam dengan warga Yahudi yang menjadi korban akan seperti memberikan legitimasi secara sosial bahwa Israel boleh melakukan serangan apa pun terhadap wilayah-wilayah umat Islam itu.
Boleh jadi, masih ada rencana lain di balik skenario isu terorisme Islam yang gagal itu. Dan rencana itu kemungkinan besar tak jauh dari wilayah Timur Tengah, terutama negeri Syam: Palestina, Suriah, dan Lebanon. [Mh]





