• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 8 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Ipar Bukanlah Mahram

September 2, 2024
in Syariah, Unggulan
Memilih Menantu

Memilih Menantu (foto: pixabay)

163
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

IPAR bukanlah mahram. Ustaz, saya mau bertanya, apa hukumnya suami membawa kakak laki-lakinya tinggal di rumah, padahal dia bukan mahram istrinya?

Istrinya terpaksa pakai hijab terus di dalam rumah, dan istrinya merasa keberatan. Bagaimana menyikapinya ya, Ustaz?

Baca Juga: Larangan Berduaan dengan Ipar

Ipar Bukanlah Mahram

Oleh: Ustaz Slamet Setyawan, S.HI

Jawaban: Hal utama yang harus Anda ketahui saat ini, adalah tentang kedudukan saudara ipar dalam keluarga dan dalam Islam.

Ipar bukanlah mahram. Maka kedudukan ipar sama halnya dengan kaum muslimin dan muslimat lainnya, oleh karena itulah Nabi memperingatkan bahayanya:

إِيَّاكُمْ وَالدُّخُوْلَ عَلَى النِّسَاءِ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ اْلأَنْصَارِ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ؟ قَالَ: الْحَمْوُ الْمَوْتُ

“Berhati-hati kalian masuk ke tempat para wanita!” Berkatalah seseorang dari kalangan Anshar, “Wahai Rasulullah! Apa pendapat Anda dengan ipar?” Beliau menjawab, “Ipar adalah maut.” (HR. Al-Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 5638)

Suami/Istri tidak diperbolehkan untuk memperlakukan iparnya seperti mahram; iparnya bukanlah mahram bagi suami/istri, ipar suami/istri tidak jauh beda dengan seorang asing/tamu sehingga aturan untuk mengenakan hijab/jilbab dan menjaga diri tetap berlaku.

Untuk menjaga bahaya yang terjadi lebih besar, Nabi melarangnya secara umum untuk berkhalwat (berduaan) dengan Ipar, sebagaimana sabda beliau:

لا يخلون أحدكم بامرأة فإن الشيطان ثالثهما.

“Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita karena sesungguhnya setan adalah orang yang ketiga.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).

Maka ada beberapa hal yang sebaiknya kita perhatikan dalam bergaul dengan Ipar:

Memisahkan ipar dari tempat tinggal suami dan istri

Jika memang terpaksa satu rumah, ini sebuah perkara yang berat, suami/istri harus benar benar menjaga diri dan memberikan pengertian pula pada iparnya, sehingga mereka benar benar bisa saling menjaga pandangan, menjaga aurat, menjaga diri dan hati masing-masing, dan ini sangat berat.

Menjaga pergaulan, sehingga memperlakukan ipar sebagaimana muslim/muslimah lainnya yang bukan mahramnya, artinya tidak halal memboncengnya, tidak halal menyentuh kulitnya, tidak halal memperlihatkan auratnya dan lain-lainnya.

Baca Juga: Cara Mendidik Adik Ipar Perempuan

Miliki Satu Pemahaman dengan Suami mengenai Ipar

Saran saya. Pertama, berbicaralah dengan baik-baik dan santun kepada keluarga, terutama suami dan ipar Anda, tentang kedudukan ipar bila serumah dengan Anda.

Kedua, musyawarah keluarga. Utarakan bahwa masalah ini bukan tanggung jawab Anda sendiri. Jika memungkinkan, carikan untuk ipar Anda rumah kontrakan yang ditanggung pembiayaannya bersama-sama sehingga tidak perlu menumpang pada keluarga yang kemungkinan terjadi fitnah.

Ketiga, carikan cara agar ipar Anda dapat mandiri memenuhi kebutuhan ekonominya.

Saya menyarankan agar Anda dan suami memiliki satu pemahaman yang sama tentang masalah ini. Jangan sampai Anda mengorbankan keutuhan keluarga Anda. Sampaikan bahwa sudut pandang terhadap masalah ini adalah sudut pandang syariat. Wallahu a’lam.[ind]

 

Tags: hukum saudara iparipar bukanlah mahram
Previous Post

Inilah Aisha Al Masri, Hafizah Termuda di Palestina

Next Post

Aksi Bergizi SMP JISc Bersama Puskesmas Kec Makasar

Next Post
Aksi Bergizi SMP JISc Bersama Puskesmas Kec Makasar

Aksi Bergizi SMP JISc Bersama Puskesmas Kec Makasar

Anak Ajaib Palestina, Ramdan Jazar dan Walid Akan Hadir di Malang

Anak Ajaib Palestina, Ramdan Jazar dan Walid Akan Hadir di Malang

Cegah Kelas Menengah Jatuh Miskin dengan Membuka Lapangan Pekerjaan

Cegah Kelas Menengah Indonesia Jatuh Miskin dengan Membuka Lapangan Pekerjaan

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga