ChanelMuslim.com – Infak dan wakaflah sebelum menyesal. Ustaz Dr. Atabik Luthfi, M.A. menjelaskan mengenai hal ini yaitu sebagai berikut.
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata:
“Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih”. (Al-Munafiqun: 10)
Salah satu bentuk penyesalan di hari kiamat kelak adalah menyesal karena tidak bersedekah dan berinfak.
Malah ia berharap diberi kesempatan hidup kembali dan berjanji akan bersedekah dan berinfak.
Baca Juga: Menginfakkan Harta dengan Cara yang Baik, Tafsir Al-Baqarah Ayat 195
Infak dan Wakaflah sebelum Menyesal
Para ulama menggarisbawahi bentuk penyesalan dan janji tersebut dikaitkan dengan ibadah harta, bukan dengan ibadah yang lainnya.
Hal ini menunjukkan betapa penting dan besarnya nilai infak, wakaf, dan sedekah yang mempengaruhi nasib di akhirat kelak.
Imam As-Sa’di menuturkan alasan mereka berharap dihidupkan kembali agar dapat berinfak, karena infak akan menyelematkan dari azab dan menambah koleksi kebaikan di sisi Allah subhanahu wa taala.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda memotifasi agar banyak bersedekah, berinfak, dan berwakaf:
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
“Dan sedekah menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)
Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman,
يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
“Wahai anak Adam berinfaklah, maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, sebelum terlambat dan sebelum menyesal, selagi masih diberi kesempatan dan kelapangan, mari kita perkuat dan tingkatkan ibadah infak dan wakaf kita, baik secara kualitas maupun kuantitas.[ind]