ChanelMuslim.com – Batasan disebut masbuk dalam shalat itu sampai rukun shalat apa? Para ulama berbeda pendapat tentang batasannya. Ada yang menyebut bahwa tertinggal takbiratul ihramnya imam sudah dikatakan masbuk.
Batasan Disebut Masbuk dalam Shalat
Oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan
Imam Syamsuddin Ar Ramliy berkata:
من لم يدرك تحرم الإمام
Siapa yg tidak mendapatkan takbiratul ihramnya imam (Nihayatul Muhtaj, 2/229)
Sementara, yang lain mengatakan seseorang yang tidak mendapatkan baca Al Fatihah, maka dia masbuk.
Imam an Nawawi al Bantani Rahimahullah berkata:
وَإِن لم يدْرك مَعَ الإِمَام زَمنا يسع الْفَاتِحَة فَهُوَ مَسْبُوق يقْرَأ مَا أمكنه من الْفَاتِحَة وَمَتى ركع الإِمَام وَجب عَلَيْهِ الرُّكُوع مَعَه
Jika makmum tidak ada waktu cukup untuk membaca Al fatihah maka itu namanya masbuk, ia wajib membaca Al fatihah yang mungkin bisa dibaca, tapi ketika imam sudah ruku’ maka wajib baginya untuk ruku’ bersamanya (Nihayatuz Zain, 1/124)
Maka, otomatis yang ketinggalan ruku’, sujud, tasyahud, tentu ini lebih kuat disebut masbuk.
Baca Juga: Masbuk Wajib Takbiratul Ihram atau Langsung Ikut Gerakan Imam
Masbuk Wajib Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram (ucapan Allahu akbar di awal shalat) itu rukun shalat, dan pembukanya. Tidak sah shalat tanpa mengawalinya dengan takbiratul ihram.
Ada pun yang SUNNAH adalah mengangkat tangannya saat Takbiratul Ihram.
Hal ini berdasarkan hadits:
مفتاح الصلاة الطهور، وتحريمها التكبير، وتحليلها التسليم
Kuncinya shalat adalah bersuci, pengharamnya adalah takbir, dan penghalalannya adalah salam. (HR. Abu Daud, Ahmad, Al Hakim, kata Al Hakim: sanadnya Sahih)
Maka, pada saat seseorang masbuk, maka takbirlah lalu langsung ikuti gerakan/posisi imam. Jika imam sedang rukuk maka lakukan takbiratul ihram saat berdiri tegak, lalu langsung rukuk, tanpa takbir intiqal lagi.
Imam Abu Ishaq asy Syirazi Rahimahullah berkata:
وإن أدركه ساجداً كبر للإحرام ثم يسجد من غير تكبير، ومن أصحابنا من قال: يكبر كما يكبر للركوع، والمذهب الأول
Jika seseorang mendapatkan imam sedang sujud maka hendaknya dia bertakbir (ihram), lalu dia sujud tanpa takbir.
Di antara sahabat kami (Syafi’iyah) ada juga yang mengatakan takbir dulu seperti takbir rukuk, namun pendapat resmi mazhab adalah yang awal. (Al Muhadzdzab, 1/179)
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]