ChanelMuslim.com – Masbuk wajib takbiratul ihram atau langsung ikut gerakan imam. Ustaz, saya mau bertanya, bila kita menjadi makmum masbuk, bila imam sudah rukuk, apakah kita:
Mesti takbiratul ikhram terlebih dahulu, baru setelah itu langsung rukuk mengikuti imam? Apabila mesti takbiratul ikhram apakah mesti membaca takbir 2 kali sebelum rukuk mengikuti imam?
Baca Juga: Posisi Makmum saat Imam Tak Bisa Berdiri
Oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan
Masbuk Wajib Takbiratul Ihram
Jawaban: Takbiratul Ihram (ucapan Allahu akbar di awal shalat) itu rukun shalat, dan pembukanya. Tidak sah shalat tanpa mengawalinya dengan takbiratul ihram.
Ada pun yang SUNNAH adalah mengangkat tangannya saat Takbiratul Ihram.
Hal ini berdasarkan hadits:
مفتاح الصلاة الطهور، وتحريمها التكبير، وتحليلها التسليم
Kuncinya shalat adalah bersuci, pengharamnya adalah takbir, dan penghalalannya adalah salam. (HR. Abu Daud, Ahmad, Al Hakim, kata Al Hakim: sanadnya Sahih)
Maka, pada saat seseorang masbuk, maka takbirlah lalu langsung ikuti gerakan/posisi imam. Jika imam sedang rukuk maka lakukan takbiratul ihram saat berdiri tegak, lalu langsung rukuk, tanpa takbir intiqal lagi.
Imam Abu Ishaq asy Syirazi Rahimahullah berkata:
وإن أدركه ساجداً كبر للإحرام ثم يسجد من غير تكبير، ومن أصحابنا من قال: يكبر كما يكبر للركوع، والمذهب الأول
Jika seseorang mendapatkan imam sedang sujud maka hendaknya dia bertakbir (ihram), lalu dia sujud tanpa takbir.
Di antara sahabat kami (Syafi’iyah) ada juga yang mengatakan takbir dulu seperti takbir rukuk, namun pendapat resmi mazhab adalah yang awal. (Al Muhadzdzab, 1/179)
Baca Juga: Batas Makmum Disebut Masbuk
Pendapat Imam an Nawawi
Imam an Nawawi mengatakan:
قال أصحابنا: إذا أدركه ساجداً أو في التشهد كبر للإحرام قائماً ويجب أن يكمل حروف تكبيرة الإحرام قائماً كما سبق بيانه قريباً في صفة الصلاة فإذا كبر للإحرام لزمه أن ينتقل إلى الركن الذي فيه الإمام، وهل يكبر للانتقال؟ فيه الوجهان اللذان ذكرهما المصنف أصحهما باتفاق الأصحاب: لا يكبر، لما ذكره المصنف، ثم يكبر بعد ذلك إذا انتقل مع الإمام من السجود أو غيره موافقة للإمام
Para sahabat kami mengatakan: “Jika seseorang mendapatkan imam sedang sujud atau tasyahud, hendaknya dia takbiratul ihram secara berdiri
dan wajib baginya menyempurnakan semua huruf takbiratul ihramnya di saat berdiri, sebagaimana penjelasan pada sifat shalat yang lalu.
Jika sudah takbiratul ihram, maka wajib baginya mengikuti posisi imam, apakah pakai takbir intiqal (takbir antar gerakan)?
Dalam hal ini ada dua pendapat seperti yang disebut oleh Al Mushannif, tapi yang SHAHIH dan disepakati mazhab Syafi’i adalah TIDAK BERTAKBIR.
Bertakbir itu ada pada gerakan selanjutnya bersama imam, baik pada sujud, atau lainnya. (Al Majmu’ Syarh al Muhadzdzab, 4/218)
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]