KEBAKARAN Museum Nasional Indonesia yang terjadi Sabtu (16/9) berdampak pada 6 ruangan di Gedung A yang menyebabkan beberapa koleksi ikut terbakar.
Namun Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra memastikan bahwa koleksi yang terdampak adalah replika.
“Api tidak menyebar. Sebagian koleksi yang terdampak adalah replika, seperti di bagian prasejarah. Sisanya dipastikan dalam keadaan aman. Kami secara intensif terus melakukan pengukuran dampak dan rencana tindak lanjut,” ungkap dia.
Baca Juga: Museum Fatahillah, Referensi Wisata Sejarah di Jakarta
Koleksi yang Terdampak Kebakaran Museum Nasional Merupakan Replika
Sedangkan 15 ruangan lain yang juga terletak di gedung A serta ruang pameran gedung B dan C telah dipastikan aman.
Ia juga mengungkapkan beberapa koleksi hasil repatriasi dari Belanda telah dipastikan tidak terdampak kebakaran karena lokasi penyimpanan yang jauh dari pusat kebakaran.
Pihak Museum Nasional akan menutup sementara kegiatan kunjungan sampai ada informasi lebih lanjut.
“Kami mohon pengertian dari masyarakat atas langkah yang kami ambil. Tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengunjung,” kata Mahendra.
Mahendra juga menjelaskan bahwa ini merupakan situasi force majeur atau keadaan kahar sehingga bagi masyarakat yang sudah membeli tiket akan dikembalikan.
“Karena keadaan kahar ini, tiket yang telah dibeli akan dikembalikan. Informasi lebih lanjut mengenai proses pengembalian dana akan disampaikan segera setelah kami memiliki panduan yang lebih jelas,” jelas Mahendra.
Berdasarkan instruksi Medikbud Riste, sejak Sabtu (16/09) malam Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) telah membentuk tim khusus untuk bertanggung jawab mengidentifikasi dan memperbaiki ruangan museum yang terdampak untuk memastikan keamanan benda sejarah.
Tim identifikasi terdiri dari kurator dan konservator tengah bekerja untuk mengumpulkan data-data koleksi cagar budaya serta akan segera melakukan proses evakuasi di ruangan yang terbakar.
“Karena sudah mulai akan evakuasi, kita sudah membuka komunikasi dengan tim-tim ahli yang paham soal konservasi, soal evakuasi. Kita juga meminta para ahli untuk membantu soal penanganan koleksi-koleksi kita,” ujar Mahendra.