MENIKAH itu karena saling membutuhkan. Suami membutuhkan istri, dan istri pun membutuhkan suami.
Namun, ada tiga hal yang paling dibutuhkan istri dari suami. Yaitu:
Satu, Ungkapan Cinta Suami terhadap Istri.
Salah satu yang menjadikan pernikahan berlangsung adalah karena adanya saling suka. Baik itu karena wajah atau fisik, karena agama, karena kemapanan hidup, karena kedekatan, dan lainnya.
Namun, semua itu sebagai sebab awal saja. Ada sebab lain yang diharapkan. Yaitu, adanya rasa cinta.
Untuk istri, tentang kepastian cinta itu sangat perlu. Meskipun keduanya berjodoh bukan karena permainan gombal-gombalan pacaran.
Hal ini karena istri biasanya dan wajarnya selalu sebagai pihak yang menunggu. Ia akan menyambut apa yang ditegaskan suami, yaitu ungkapan cinta.
Lha, bukankah cinta bisa berwujud lain selain sekadar ucapan. Mungkin saja. Tapi umumnya untuk istri, ungkapan itu sebagai kepastian dari suami bahwa ia memang cinta.
Kan sudah menikah? Bukankah hal tersebut sudah menjadi jaminan kalau pernikahan sebagai ikatan cinta.
Cinta itu bukan sekadar ketertarikan fisik. Tapi juga kesatuan jiwa. Ada tekad untuk saling berkorban dan seterusnya. Dan ucapan adalah salah satu kepastiannya.
Dengan kata lain, istri sangat menunggu ungkapan dari para suami: Aku sangat cinta kamu!
Dua, Perhatian Suami terhadap Istri.
Istri itu bisa dibilang sebagai pihak yang selalu ingin menerima perhatian. Tentunya perhatian dari pihak suami.
Dalam urusan apa saja. Bukan hanya tentang yang besar dan penting, bahkan urusan sepele pun kadang dinanti perhatiannya.
Contoh, ketika istri membeli baju, ia bertanya ke suami: bagus nggak sih, Mas?
Dalam hal ini, bukan tema pertanyaannya yang penting. Tapi tentang perhatiannya. Karena itu, istri mengharapkan suami memperhatikannya dan pertanyaan itu hanya salah kepastian tentang perhatian itu.
Jadi, bukan hanya menyimak pertanyaannya, tapi juga sesegera mungkin dan seserius mungkin menjawabnya. Kalau perlu dengan penuh ekspresi: masya Allah, bagus banget!
Tiga, Kesetiaan Suami terhadap Istri.
Hal utama lain yang sangat dibutuhkan istri terhadap suaminya adalah ungkapan kesetiaan. Setia artinya siap sedia dua puluh empat jam untuk istri.
Tentu tidak berarti suami seperti apotek atau dokter yang ready 24 jam. Tapi, ia selalu memprioritaskan keperluan istri dari keperluan untuk dirinya.
Misalnya, antar jemput suami untuk istri, meskipun suami tidak menggunakan alat transportasi pribadi. Artinya, ia mengantar atau menjemput istrinya dengan menggunakan kendaraan umum. Karena bukan kendaraannya yang penting, tapi kehadirannya. [Mh]