SUAMIKU berselingkuh, aku balas berselingkuh. Hampir setengah tahun ini, pernikahan Lembayung dan Riri tidak harmonis. Pertengkaran demi pertengkaran selalu terjadi.
Mulai dari perbedaan cara menghadapi orangtua pasangan hingga cara mengatur rumah tangga. Puncaknya saat Riri menggunakan setengah dari tabungan mereka untuk berinvestasi di usaha milik kakaknya tanpa meminta izin Lembayung.
Lembayung marah, tapi Riri tersinggung menganggap Lembayung tidak mau membantu keluarganya.
Riri mulai mengabaikan Lembayung. Untuk menghukumnya, Riri berselingkuh dengan Shintya. Shintya teman satu kampus mereka.
Lembayung menjadi sakit hati sekaligus merindukan sosok suami yang menyayanginya. Datanglah Rio, teman sekantornya, mengisi kekosongan itu. Rio baru saja bercerai dari istrinya.
Lembayung menikmati romantisme terlarangnya dengan Rio. Ketika Riri sudah mengacuhkannya, Rio memberikan semua perhatian yang dibutuhkan Lembayung.
Riri pun mengetahui perselingkuhan Lembayung. Dia marah pada Lembayung. Lembayung balas marah dan mengingatkan Riri jika perselingkuhannya terjadi karena Riri yang mulai berselingkuh.
Jika pasangan berselingkuh atau kita sendiri yang berselingkuh, apakah ada jalan untuk memperbaikinya? Tentu saja ada jalan untuk menyembuhkan pernikahan dan terus bergerak maju. Perselingkuhan memang menyakitkan.
Cinta yang lain bisa saja tetap berada dalam hati seseorang selama bertahun-tahun dan beberapa orang tidak pernah bisa membiarkannya pergi.
Menyembuhkan pernikahan dari perselingkuhan akan sangat sulit dan membutuhkan upaya dari kedua belah pihak.
baca juga: Suami Poligami dengan Selingkuhannya
Suamiku Berselingkuh, Aku Balas Berselingkuh
1. Hentikan perselingkuhan sepenuhnya
Orang itu harus mati dan tidak ada lagi dalam hidup dan hati kita. Jika perselingkuhan terjadi karena media sosial, hapus akun yang terkait dengannya.
Memblokir mereka tidak cukup karena saat kita sedang lemah kita bisa saja dengan mudah membuka blokir. Terkadang kita kurang mampu mengendalikan diri secara online.
Menghapus akun media sosial menjadi satu-satunya pilihan. Kita harus mampu bersikap tegas. Apa yang lebih penting bagi kit, berbagi video atau foto di Facebook dan Instagram atau menyelamatkan pernikahan?
2. Bertanggung jawab
Ambil pertanggungjawaban tindakan perselingkuhan kita dan meminta maaf tanpa menyalahkan orang lain. Kita mempunyai pilihan untuk berselingkuh dan menyembuhkan pernikahan dan kedua hal ini membutuhkan sikap bertanggung jawab.
3. Berkomunikasi dengan jujur
Yang ini bisa menjadi sangat emosional dan terkadang tidak menemukan titik temu. Pertanyaan yang diajukan mungkin akan menyebabkan ledakan emosi yang menyakitkan, tetapi semua uneg-uneg di dalam hati harus keluar dan kedua belah pihak harus benar-benar jujur.
Jika tidak bisa bersikap jujur, rasa sakit di dalam hati tidak akan sembuh.
4. Jangan memaksakan pasangan memaafkan kita
Ini bukan waktu untuk mulai mengutip ayat tentang belas kasihan dan mengharapkan pasangan untuk segera memaafkan kita.
Tempatkan diri pada posisi mereka, apakah kita dapat dengan mudah memaafkan pengkhianatan jenis ini? Ini akan memakan waktu, waktu yang Panjang.
Mencoba mempercepat proses penyembuhan ini hanya akan memperlambatnya. Jika kita yang dikhianati, jangan berpikir bahwa hanya karena kita duduk untuk membicarakannya berarti kita diharuskan untuk segera memaafkan pasangan. Mungkin memaafkan membutuhkan waktu yang lama.
5. Diskusikan mengapa itu terjadi
Perselingkuhan itu bukanlah kesalahan orang yang dikhianati, tetapi untuk bergerak maju kedua belah pihak perlu memahami mengapa hal ini terjadi.
Apakah salah satu pasangan merasa diabaikan dan tidak dicintai karena yang lain tidak pernah berbicara dengan mereka? Lalu ia mencari perhatian dan cinta dari orang ketiga.
Apakah salah satu pasangan merasa tidak dicintai karena selalu ditolak secara seksual? Situasi ini tetap tidak menjadi permakluman akan perselingkuhan.
Namun kita harus berusaha memahami apa yang terjadi pada pasangan yang berselingkuh. Hal itu akan membantu pernikahan kita bergerak maju dalam penyembuhan dan mencegah patah hati lagi di kemudian hari.
6. Cari penasihat pernikahan Islami
Meskipun dimungkinkan untuk melakukannya sendiri, akan sangat membantu jika kita melakukan konsultasi islami.
Kita bisa menemukan banyak penasihat pernikahan seperti para ustaz yang alim dan konsultan pernikahan berlatar belakang Psikologi Islam.
Mungkin keenam saran di atas sudah pernah dilakukan, namun yang harus diingat jangan lelah untuk mengulangnya dan terus menerus membuka hati untuk memecah kebekuan dalam komunikasi dengan pasangan.
Pernikahan akan selalu membutuhkan kepercayaan dan komunikasi. Dua hal ini adalah pondasi dasar untuk hubungan apa pun.
Untuk membangun kembali kepercayaan dibutuhkan komunikasi yang jujur, intens dan konsisten. Mungkin jika para pasangan berkomunikasi dengan jujur sejak awal, perselingkuhan tidak akan pernah terjadi. [Maya/ind/aboutislam.net]