HUBUNGAN suami dan istri bukan hanya sebatas hubungan biologis. Syaikh Fathi Yakan Rahimahullah menjelaskan mengenai hal ini.
“Hubungan saya dengan istri bukan hanya sebatas hubungan biologis. Di atas dari itu adalah adanya kesamaan fikrah (pemikiran), mentalitas dan emosi,
seperti: melaksanakan aktivitas peribadatan secara berjamaah, menyelesaikan urusan rumah tangga bersama-sama, di samping waktu bercanda ria dan bergurau.”
baca juga: Makna Suami Istri Bagai Pakaian
Renungan tentang hubungan suami istri dari para ulama ini juga didasarkan pada perintah Allah Subhanahu wa taala dalam ayat-ayat-Nya.
Dalam urusan ibadah, Allah Ta’ala berfirman:
“Dan perintahkanlah keluargamu untuk shalat dan bersabarlah kamu dalam menghadapinya.” (QS. Thaha: 132)
Dan ia (Nabiyullah Ismail) menyuruh keluarganya shalat dan zakat, dan ia adalah orang yang diridhai di sisi Rabbnya. (QS. Maryam: 55)
Dalam urusan bergurau dan menghibur diri, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah berlomba lari dengan Sayyidah ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha.
Dalam urusan kerja sama rumah tangga, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam biasa banyak mengerjakannya, seperti memperbaiki sendal dan sebagainya.
Hubungan Suami dan Istri Bukan Hanya Sebatas Hubungan Biologis
Sahabat ChanelMuslim, itulah mengapa hubungan pernikahan bukanlah sebatas hubungan biologis, tapi juga pemikiran, emosi, dan bahkan ikatan hingga ke surga.
Bagi suami istri, pernikahan bukan hanya sebuah ikatan sakral yang mengesahkan hubungan keduanya dalam segala bentuk sentuhan fisik tapi juga sebuah wadah emosional spiritual, ikatan yang dapat berujung pada surga dan neraka-Nya.
Maka, kekalkanlah hubungan tersebut dalam saling menasihati untuk kebenaran dan saling menyemangati dalam perjuangan di jalan Allah Subhanahu wa taala.[ind]
Sumber: Maadza ya’niy Intima’iy Lil Islam? Mu’asasah Ar Risalah. Beirut, Libanon. Syaikh Fathi Yakan.