ChanelMuslim.com – Dalam keseharian selalu ada seorang istri yang bilang, “Rasanya waktu tidak pernah cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah.” Ada juga yang curhat, “Jadi ibu itu pekerjaan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.” Atau ada juga yang pasrah, “Yah begini deh, pulang kerja tetap harus cuci piring dan beberes rumah.”
Yup, setiap hari perempuan disibukan oleh pekerjaan rumah yang menyita waktu dan tenaga. Belum lagi harus mengurusi anak dan suami. Sudah menjadi naluri perempuan untuk mendedikasikan waktunya bagi orang-orang yang dicintainya. Jika ia menghabiskan waktu untuk dirinya, tak jarang terbesit perasaan bersalah.
Kesibukan mengurus rumah dan keluarga sering kali membuat perempuan abai akan kebutuhannya sendiri. Perempuan juga butuh waktu untuk dirinya sendiri atau kita sering menyebutnya Me Time. Lalu di seberang sana ada yang menyahut, “Boro-boro Me Time. Kerjaan rumah saja nggak pernah ada habisnya.”
Kita sering terlupa dengan ungkapan Happy Mom, happy family. Kita sering abai bahwa jantung dari baiti jannati, rumahku surgaku, adalah seorang ibu yang bahagia, yang menjalankan semua amanahnya dengan senang hati dan ikhlas.
Sebagai seorang manusia kita butuh sebuah jeda untuk merenungi kehidupan kita sendiri. Kita butuh jeda waktu untuk kembali memotivasi diri kita agar lebih baik. Begitu juga perempuan. Perempuan butuh jeda waktu untuk menemukan dirinya sendiri. Dia butuh menjawab segala pertanyaan, mau apa dan mau kemana.
Bagaimana bisa tercipta sakinah di dalam rumah jika perempuan yang menggawanginya tidak punya tujuan yang jelas mau dibaawa kemana arah perjalanan keluarganya. Bagaimana bisa menciptakan rumah yang hangat jika hatinya dingin karena merasa lelah dengan pekerjaan rumah yang tidak pernah ada habisnya. Bagaimana bisa seorang istri bisa mencintai jika ia tidak merasa dicintai.
Me time bisa memberi sedikit kewarasan pada perempuan dari jenuhnya rutinitas pekerjaan rumah tangga yang menjemukan. Pekerjaan yang terus menerus dilakukan setiap hari akan menimbulkan rasa bosan dan ini memengaruhi keseimbangan hidup.
Cukup 15 menit setiap hari. Tidak perlu pesiar ke samudra Atlantik atau menaiki gondola di venesia. 15 menit tanpa rengekan anak. 15 menit tanpa permintaan tolong dari suami. 15 menit ketenangan yang bisa menjadi mood booster. Bentuknya bisa beragam. 15 menit membaca al qur’an atau 15 menit membaca novel, 15 menit melakukan peregangan otot di halaman belakang atau 15 menit menikmati secangkir kopi dan seiris cheese cake.
Hanya butuh sebuah pengertian dari suami agar memberikan jeda waktu, Me Time, untuk istrinya. Agar istri kembali menemukan dirinya sendiri bukan sekedar seseorang yang mengurusi rumah dan keluarga. Agar istri merasa bangga menjadi seorang istri dan ibu yang mencintai suami dan anak-anaknya. (Maya Agustiana)