PROFESSOR Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak inovasi di bidang energi dan lingkungan.
Prof. Dr. Hendro Juwono, Guru Besar ke-212 ITS, berhasil mencampurkan biomassa seperti minyak nyamplung, Crude Palm Oil (CPO), dan Waste Cooking Oil (WCO) dengan limbah plastik untuk menghasilkan biofuel berkualitas tinggi.
Inovasi ini tidak hanya menawarkan alternatif energi yang ramah lingkungan tetapi juga memberikan metode pengelolaan limbah yang lebih efektif.
Baca juga: Uni Eropa Gelar Pameran Pendidikan Tinggi Eropa ke-16 dengan 88 Institut Pendidikan Tinggi
Professor ITS Campurkan Biomassa dengan Limbah Plastik untuk Hasilkan Biofuel Berkualitas
Melalui metode pirolisis, bahan bakar yang dihasilkan memiliki Research Octane Number (RON) mencapai 98 hingga 102, lebih tinggi dibandingkan bahan bakar yang beredar saat ini.
Penelitian ini tidak hanya menawarkan solusi terhadap pencemaran plastik tetapi juga menghemat biaya produksi energi karena suhu yang diperlukan hanya 300 derajat Celsius, lebih rendah dibandingkan jika hanya menggunakan plastik.
Selain berkontribusi pada pengurangan limbah dan ketergantungan pada bahan bakar fosil, riset ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 7 dan 12.
Dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan baku, metode ini membantu mengurangi akumulasi sampah plastik yang sulit terurai di lingkungan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penurunan suhu proses pirolisis berarti konsumsi energi yang lebih rendah, sehingga biaya produksi biofuel menjadi lebih ekonomis. Inovasi ini membuka peluang besar untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Dengan sumber daya biomassa yang melimpah dan jumlah limbah plastik yang terus meningkat, teknologi ini dapat diimplementasikan secara luas untuk memenuhi kebutuhan energi nasional sekaligus mengatasi masalah lingkungan.
Keberhasilan Prof. Hendro dalam menciptakan biofuel dari campuran biomassa dan limbah plastik menunjukkan bahwa solusi inovatif dapat dicapai melalui penelitian dan kolaborasi yang berkelanjutan. [Din]