ChanelMuslim.com – Sahabat Muslim tidak perlu merasa kesulitan lagi dalam menulis copy karena ada yang namanya Hierarchy of Needs. Hal tersebut merupakan teori yang dibuat oleh tokoh psikologi zaman dahulu, Abraham Maslow.
Akan tetapi, pada zaman sekarang ini, para Copywriter mulai melakukan improvisasi dan membuat teorinya sendiri yang terinspirasi dari teori tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Cara agar Menarik Empati Orang lain untuk Membantu
Mengenal Hierarchy of Needs, Hal-hal yang Harus Ada dalam Copywriting
Menurut Abraham Maslow kebutuhan manusia dimulai dari fisiologis, lalu keamanan, love belonging, esteem, dan self actualization.
Ketika fisiologisnya telah terpenuhi, maka dia akan butuh keamanan. Ketika keamanan terpenuhi, maka naik ke level selanjutnya, dan seterusnya.
Pengenalan Hierarchy of Needs ini disampaikan oleh Co-Ceo Insan Bumi Mandiri, Zulfa Faizah dalam acara “Social Talks” episode 72 yang diselenggarakan oleh Ada Ide pada Selasa, (19/10/2021). Ia menjelaskan bahwa apa yang harus ada di tulisan itu harus cocok dengan calon donator. Bagaimana caranya agar mereka tidak hanya terpapar tulisan kita, tetapi mau ikut berdonasi.
Dalam Hierarchy of Needs versi Copywriter pada zaman sekarang, hal pertama yang harus ada dalam tulisan copy kita adalah readability.
“Tulisan kita itu harus mudah dibaca. Paling basic, seperti PUEBI, struktur kata, tidak ada kata berulang, paragraf yang bertumpuk. Pastikan paham sama PUEBI atau KBBI,” ujarnya.
Baca Juga: Cara Menulis Motivation Letter yang Baik untuk Persiapan Beasiswa S2 di Luar Negeri
Proses Kreatif dalam Kepala
Kemudian, yang kedua adalah formating. Ini merupakan proses kreatif yang ada di kepala seorang Copywriter. Contohnya adalah cara menentukan headline menarik apa dan isi pesan yang mau disampaikan seperti apa.
Ketiga, action. Informasi apa yang penting untuk pembaca kita. Bagaimana kita angkat sebuah sudut pandang. Contoh, anak yatim yang ditinggal orang tuanya karena covid.
Dia pun sekarang hanya tinggal dengan kakeknya. Kita cari informasi paling penting yang akan bikin orang banyak baca dan berdonasi.
Keempat, emotional. Dalam campaign lembaga sosial, emotional ini sederhana. Definisinya bagaimana kita menyentuh sisi emosional orang-orang.
Contoh, ketika pandemi kemarin. Semua orang kalut, merasakan sakit yang sama. Walau tidak terdampak secara langsung, tapi tahu bahwa covid ini bencana yang berat untuk semua orang.
“Bikin campaign untuk para tenaga kesehatan atau untuk bapak-bapak yang kehilangan pekerjaan. Menjawab kegelisahan orang-orang yang tidak terdampak, tapi peduli,” tambahnya.
Terakhir, belonging. Hal ini menjadi salah satu faktor evaluasi sebagai Copywriter. Tidak hanya sampai selesai donasi sekali, tapi bagaimama donator kita datang lagi dan donasi lagi.
“Lebih bagaimana ke membentuk atau menciptakan loyalitas pada donator. Contoh, sosmed kita harus rutin upload kampanye-kampanye favorit donator,” jelasnya.
Sahabat Muslim, mari kita selalu menulis untuk menyebarkan kebaikan. [Cms]