AISHAH Prastowo merupakan lulusan S3 Engineering Science Universitas Oxford yang kini menjadi guru di SMA Yogyakarta.
Kisah Aishah Prastowo menunjukkan bahwa menjadi guru bukanlah pilihan yang kalah pamor dibanding karier akademik lainnya.
Lulusan S3 Engineering Science dari Universitas Oxford ini awalnya bercita-cita menjadi peneliti, namun pandemi COVID-19 membawanya ke dunia pendidikan yang kini menjadi ladang kontribusinya paling bermakna.
Sebagai Kepala Sekolah SMA Praxis di Yogyakarta, ia menggabungkan sains, teknologi, seni, dan matematika dalam pendekatan STEAM yang membentuk masa depan para siswa.
Baca juga: Film Dokumenter Mahasiswa UI Masuk Ajang Sony Future Filmmaker Awards 2025 di Los Angeles
Aishah Prastowo Lulus S3 Oxford Pilih Mengabdi jadi Guru di SMA Yogyakarta
Dipuji oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Aishah adalah simbol dari keteguhan dedikasi pada ilmu, meski jalur hidupnya tak sesuai rencana semula.
Ia membuktikan bahwa ilmu pengetahuan tetap bisa berdampak besar, bahkan ketika disampaikan di ruang kelas, bukan di laboratorium.
Perjalanan ini menjadi pengingat bahwa langkah kecil yang tulus bisa meninggalkan jejak besar bagi generasi selanjutnya.
Memiliki gelar akademik luar biasa, langkah guru sekaligus Kepala Sekolah SMA Praxis, Yogyakarta ini mungkin menimbulkan pertanyaan dalam benak banyak orang.
Ia mengaku, dulu ingin melakukan penelitian sendiri bersama dengan alat-alat laboratorium dan sel-sel.
Saat menempuh S2 di Universite Paris Descartes, Aishah juga melakukan pendekatan interdisipliner. Menurutnya, selama ia studi ke luar negeri banyak hal yang ia dapat dan kemudian sekarang ia bagikan ke siswa-siswi SMA Praxis. Sekolah yang juga dirintisnya ini berbasis science, technology, arts, and mathematics (STEAM).
Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani turut membanggakan sepak terjang Aishah yang menegosiasikan kembali rencana hidup, tanpa lupa untuk berdampak.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menurut Sri Mulyani, Aishah mengingatkan bagaimana setiap langkah, walaupun tidak selalu sesuai rencana tetap dapat memberikan dampak besar.
Ia menyebut dari perjalanan Aishah, dapat dipelajari bahwa rencana hidup dapat berubah, tetapi dedikasi dan cinta kepada ilmu pengetahuan tidak pernah surut.
Menjadi guru tidak berarti meninggalkan passion sebagai peneliti, menurut Menkeu. Malah sekarang Aishah dapat menularkan keahlian dan semangat penelitiannya itu kepada generasi muda, menjangkau lebih banyak orang, dan menciptakan dampak lebih luas. [Din]