SAHABAT Muslim, buku Cara Berpikir Suprarasional ditulis oleh Raden Ridwan Hasan Saputra. Jika kamu berharap bisa sepi dari masalah, pasti hanya mimpi.
Kita bisa dengan mudah menemukan solusi saat masalah datang menghampiri. Berkeinginan memiliki kekayaan yang melimpah, tentu tidaklah mudah.
Namun, bila setiap kebutuhan kita terpenuhi dan tercukupi dari jalan yang bisa terduga bukankah itu anugerah terindah? Keduanya bisa kita wujudkan, asal kita mau mengubah cara berpikir.
Didasarkan pada pengalaman penulis mengembangkan lembaga pendidikan dengan sistem metode seikhlasnya (SMS), ia sukses mengantarkan siswanya berprestasi di tingkat dunia.
Buku ini mengajak kita untuk menghadapi kehidupan ini dengan cara berpikir suprarasional.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jika kita berpikir rasional, tentu Sistem Metode Seikhlasnya akan menyebabkan lembaga pendidikan yang menerapkan akan bangkrut. Ternyata tidak, justru berkembang, bahkan telah membuka cabang.
Inilah cara kerja berpikir suprarasional. Jalannya tak terduga.
Baca Juga: Cara Berpikir Positif Saat Seluruh Dunia Mengatakan Kamu Bodoh
Resensi Buku Cara Berpikir Suprarasional
Abdul Mutolib menulis dalam ulasannya mengenai buku ini, dalam buku yang ditulis pada tahun 2017 itu, Raden Ridwan menjelaskan cara berpikir yang tidak hanya berpijak pada hal- hal yang rasional untuk menghadapi berbagai permasalahan dan meraih kesuksesan hidup.
Kata supra dalam KBBI artinya di atas atau di luar. Sedangkan kata rasional artinya masuk akal, logis. Secara sederhana, berpikir suprarasional adalah berpikir yang tidak hanya berpijak pada hal-hal yang bersifat logis dan masuk akal.
Raden Ridwan menjelaskan empat cara berpikir manusia. Keempat cara berpikir tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama, cara berpikir natural
Dengan cara berpikir ini manusia dalam menghadapi masalah cenderung mengikuti pola yang sudah ada atau yang bersifat rutin tanpa ada inovasi.
Kedua, cara berpikir rasional
Yaitu cara berpikir yang sudah melibatkan nalar dan ada inovasi. Pola berpikir ini umumnya tumbuh dari hasil pendidikan dan pengembangan nalar manusia.
Ketiga, cara berpikir supranatural
Yaitu cara berpikir yang tidak biasa atau tidak natural dalam menghadapi masalah dengan meminta bantuan makhluk ghaib.
Disebut supranatural karena sebenarnya pemilik pikiran ini bukan orang rasional tapi orang natural yang mencoba cara lain ketika cara biasa dianggap tidak cukup untuk menyelesaikan masalah.
Keempat, cara berpikir suprarasional
Yaitu cara berpikir orang rasional ketika menghadapi persoalan yang tidak bisa diselesaikan secara rasional, yaitu dengan meminta pertolongan kepada Allah.
Sekilas hampir sama dengan cara berpikir supranatural karena sama-sama bergantung pada yang ghaib.
Namun, dalam cara berpikir suprarasional pertimbangan untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan yang ghaib adalah pertimbangan rasional.
Hal itu terlihat jelas dalam menentukan Allah sebagai sumber kekuatan dan bukan makhluk yang kekuatannya bergantung kepada Allah.[ind]