ChanelMuslim.com – Sebuah pesan singkat berisi anak kabur dari rumah sampai ke redaksi ChanelMuslim.com. Pesan itu juga berisi ciri-ciri sang anak, umur, serta nomor kontak yang dapat dihubungi.
Namun, satu hal yang menjadi misteri, kenapa dan bagaimana anak tersebut bisa menghilang atau kabur kadang tidak disampaikan secara gamblang dalam pesan tersebut.
Menyampaikan kronologis hilangnya anak memang tak mudah, karena aib keluarga jangan sampai terbuka.
Terlepas dari hal tersebut, mengusik pertanyaan kita semua: mengapa anak memilih untuk pergi dari rumah?
Psikolog Hayati Rahmah menjelaskan bahwa anak kabur adalah tanda bahwa anak tidak merasa nyaman di rumah.
“Mungkin ia merasa stuck dengan kondisi yang ada. Di sini perlu evaluasi bagaimana kualitas hubungan dan komunikasi anak dan ortu selama ini,” ujar Rahmah saat dihubungi ChanelMuslim.com, Ahad (13/2/2022).
Baca Juga: Anak Disuruh Belajar Malah Kabur dari Rumah
Anak Kabur dari Rumah Tanda Tak Nyaman dengan Orangtua
Psikolog dari Yayasan Sahabatku itu menjelaskan bagaimana respon perilaku manusia terhadap suatu masalah, yaitu fight, flight, dan freeze.
“Nah, anak yang kabur itu memilih flight dengan kondisi yang ada. Kabur dari situasi,” jelas ibu dari dua anak itu.
Lalu, bagaimana mencegah agar tak ada lagi kasus anak kabur dari rumah?
“Supaya anak tidak kabur, jadikan rumah sebagai lingkungan yang nyaman bagi anggota keluarga, termasuk anak,” katanya.
Menjadikan rumah nyaman bagi anak yaitu bagaimana anak diterima, baik dengan hal-hal yang sepaham maupun yang tidak sepaham dengan orang tua.
“Ada ruang untuk berdiskusi antara orangtua dan anak,” kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.
Dari sisi psikologi, kasus anak meninggalkan rumah bisa jadi akumulasi perasaan ketidaknyamanan anak terhadap kondisi di keluarga.
“Biasanya ini bukan masalah saat kejadian saja, tapi akumulasi perasaan anak terhadap kondisi keluarga,” ungkapnya.
Ia berpesan kepada para orangtua agar terus memahami anak-anak dengan segala tantangan zaman saat ini.
“Memahami anak zaman sekarang memang suatu tantangan, ya, karena beda banget kondisinya dengan masa orangtua kecil dulu,” tambahnya.[ind]