ChanelMuslim.com – Abu Bakar termasuk salah satu sahabat nabi yang tidak banyak menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Ia hidup pada masa ketika para penduduknya telah pandai memahami Kalamullah. Mereka ini telah lama berdampingan dengan Nabi Saw, oleh sebab itu mereka telah memahami rahasia-rahasia Al-Qur’an dari Nabi Saw. secara langsung.
Di sisi lain pendeknya masa jabatan Abu Bakar saat menjadi khalifah serta lebih dahulunya ia wafat menjadi sebabnya. Inilah beberapa ayat Al-Qur’an yang sempat Abu Bakar tafsirkan maknanya.
Baca Juga: Abu Bakar Ash-Shiddiq di Masa Jahiliyah
Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Ditafsirkan Oleh Abu Bakar
Abu Nu’aim meriwayatkan dalam kitabnya, Hilyatul Auliya’, dari Aswad ibnu Hilal, ia berkata, “Abu Bakar berkata kepada para sahabatnya, “Apa pendapat kalian tentang dua ayat ini:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Q.S. Fushshilay: 30)
Begitu juga ayat ini:
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al-An’am: 82)
Sahabat-sahabatnya menjawab. “Adapun yang dimaksud dengan ‘kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka’ adalah mereka tidak melakukan dosa. Adapun maksud ‘ tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman’ adalah dengan kesalahan.”
Abu Bakar berkata, “Sesungguhnya kalian telah melencengkan tafsir ini ke tempat yang tidak benar.” Ia melanjutkan, maksud mereka berkata; ‘“Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,” ialah mereka tidak cenderung kepada Tuhan selain Alla. Adapun makna ” tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman’ adalah tidak mencampuradukkannya dengan kemusyrikan.
Ia juga menambahkan tentang surah fushilat ayat 30, “Telah ditafsirkan oleh banya orang, maka siapa yang meninggal dalam keadaan demikian, ia termasuk orang yang teguh pendirian.”
Abu Bakar juga menafsirkan surah Yunus ayat 26:
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.
Ia berkata, “Maksud dari ‘dan tambahannya’ ialah melihat wajah Allah.”
Itulah beberapa ayat yang Abu Bakar terlibat menafsirkannya. [Ln]