TAFSIR surat Al-Fiil ayat 1-5 menjelaskan tentang Allah yang mengingatkan kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya terhadap sebuah kisah. Kisah yang menunjukkan besarnya kekuasaan Allah.
Baca Juga: Dialog Abrahah dan Abdul Muthalib yang Meminta Untanya Dikembalikan
Tafsir Surat Al-Fiil Ayat 1-5, Kisah yang Menunjukkan Besarnya Kekuasaan Allah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ
Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? (Al-Fīl [105]:1)
Tafsir Tahlili menjelaskan bahwa Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan pengikutnya dengan suatu peristiwa yang menunjukkan betapa besarnya kekuasaan Allah. Peristiwa itu adalah penyerbuan tentara gajah yang dipimpin oleh panglima Abrahah dari Yaman untuk menundukkan penduduk Mekah dan meruntuhkan Ka‘bah.
Akan tetapi, Allah membinasakan mereka sebelum maksud yang jahat itu tercapai. Peristiwa Gajah adalah suatu peristiwa yang paling terkenal di kalangan bangsa Arab, sehingga peristiwa ini mereka jadikan patokan tanggal bagi peristiwa-peristiwa lainnya. Kesimpulan riwayatnya adalah bahwa seorang panglima perang yang berkuasa di Yaman ingin menguasai Ka‘bah dan menghancurkannya, dengan maksud melarang orang-orang Arab mengerjakan haji ke Ka‘bah. Lalu bala tentaranya bergerak menuju Ka‘bah disertai beberapa ekor gajah untuk menakut-nakuti.
Ketika iring-iringan angkatan perang tersebut tiba di suatu tempat bernama Muqammas (suatu tempat yang berdekatan dengan Mekah), mereka beristirahat di sana. Panglima perang mengirim utusannya kepada penduduk Mekah untuk menyampaikan maksudnya, yaitu bukan untuk memerangi penduduk tetapi untuk menghancurkan Ka‘bah.
Penduduk Mekah menjadi ketakutan dan lari ke gunung-gunung di sekeliling Ka‘bah untuk melihat dari jauh apa yang akan terjadi dan apa yang akan dilakukan oleh panglima perang tersebut.
Dalam surah ini pula Allah menjelaskan apa yang terjadi terhadap pasukan bergajah dalam bentuk pertanyaan bahwa Muhammad tidak mengetahui keadaan yang sangat aneh dan peristiwa yang sangat dahsyat yang membuktikan kekuasaan Allah, ilmu dan hikmah-Nya yang tinggi terhadap tentara gajah yang ingin menghancurkan Ka‘bah. Kejadian itu berbeda dengan kejadian lainnya yang mempunyai sebab dan akibat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? (Al-Fīl [105]:2)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ
Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong (Al-Fīl [105]:3)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ
yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, (Al-Fīl [105]:4)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ
sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (Al-Fīl [105]:5)
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa Ia telah menggagalkan tipu muslihat mereka yang hendak menghancurkan Ka‘bah.
Allah mengungkapkan cara menggagalkan tipu daya mereka, yaitu dengan mengirimkan pasukan burung yang berbondong-bondong melempari mereka dengan batu-batu yang berasal dari tanah sehingga menjadikan mereka hancur-lebur dan daging mereka beterbangan ke mana-mana. Maka tentara gajah menjadi laksana daun-daun yang dimakan ulat.
[Cms]