ChanelMuslim.com – Surat Al-Baqarah ayat 4 masih berisi lanjutan dari ciri-ciri atau mereka yang termasuk ke dalam orang bertakwa. Di sini dijelaskan bahwa orang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada kitab Allah dan yakin terhadap adanya hari kiamat.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 3, Siapa yang Dimaksud Orang Bertakwa
Isi Surat Al-Baqarah Ayat 4
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.”
Dilansir dari sumber https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-2-al-baqarah/ayat-4, Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat di atas ialah “mereka percaya kepada apa yang engkau datangkan dari Allah.
Selain itu, juga percaya kepada apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul sebelummu, tanpa membeda-bedakan di antara mereka dan tidak mengingkari apa yang telah didatangkan oleh para rasul itu dari Tuhan mereka.
Mereka yakin akan adanya kehidupan di akhirat, yakni percaya kepada adanya hari berbangkit, hari kiamat, surga.
Neraka, hisab, dan mizan (timbangan amal perbuatan); sesungguhnya hari kemudian dinamakan hari akhirat karena terjadi sesudah kehidupan di dunia.
Ulama ahli tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan mereka yang menyandang sifat yang tersebut dalam ayat ini, apakah yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang telah disebut dalam firman sebelumnya, yaitu: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. (Al-Baqarah: 3)
Atau mereka adalah orang-orang lainnya? Menurut Ibnu Jarir, ada tiga pendapat ulama mengenai masalah ini.
Pertama, mereka yang sifat-sifatnya disebut pada ayat pertama demikian pula mereka yang sifatnya disebutkan dalam ayat yang berikutnya adalah setiap orang mukmin, yaitu orang-orang yang beriman dari kalangan orang Arab, orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab, dan selain mereka. Demikianlah pendapat Mujahid, Abul Aliyah, Ar-Rabi’ ibnu Anas, dan Qatadah.
Kedua, keduanya sama, yaitu orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab. Berdasarkan makna ini, berarti huruf wawu adalah huruf ‘ataf dari suatu sifat ke sifat yang lain.
Sebagaimana pengertian yang ada di dalam firman-Nya: Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman. (Al-Ala: 1-5)
Baca Juga: Penjelasan Surat Al Baqarah Ayat 1 dan 2
Yang Disebutkan Sifat-sifatnya pada Ayat Pertama
Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair: Kepada Raja Al-Qarm, yaitu Ibnul Hammam alias singa pasukan dalam perang yang sengit. Dalam ungkapannya ini suatu sifat di-‘ataf-kan kepada sifat lain, sedangkan mausuf-nya sama.
Ketiga, mereka yang sifat-sifatnya disebutkan pada ayat pertama adalah orang-orang yang beriman dari kalangan bangsa Arab.
Sedangkan mereka yang disebut dalam ayat kedua yaitu firman-Nya, “Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (Al-Baqarah: 4) adalah orang-orang yang beriman dari kalangan ahli kitab.
Pendapat ini dinukil oleh As-Suddi di dalam kitab Tafsir-nya, dari Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, dan sejumlah sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir, lalu ia memperkuat pendapatnya dengan berdalilkan firman-Nya: Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka, sedangkan mereka berendah diri kepada Allah. (Ali Imran: 199) hingga akhir ayat. [Cms]