ChanelMuslim.com – Anis Byarwati mengatakan gerakan filantropi saat pandemi jangan terhenti. Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati merasa senang dan terinspirasi oleh gerakan filantropi berupa sumbangan keluarga pengusaha dari Aceh, Akidi Tio.
“Sumbangan sebanyak Rp2 triliun itu mengingatkan saat rakyat Aceh menyumbangkan uang dan emasnya untuk membeli pesawat Seulawah yang menjadi cikal bakal berdirinya maskapi penerbangan kebanggaan Garuda Indonesia,” katanya di Jakarta (27/7/21).
Menurut anggota Fraksi PKS DPR RI ini peristiwa itu seharusnya dapat dijadikan sebagai momentum untuk melakukan gerakan amal nasional guna menghadapi bencana wabah Covid-19.
“Pemerintah bergerak cepat mengkoordinasi para pengusaha besar nasional untuk memberikan sumbangan kepada masyarakat dengan menjadikan keluarga almarhum Akidi Tio sebagai inspirasi, jangan hanya berhenti di situ” ujarnya.
“Berdasarkan data LPS, simpanan dengan nilai di atas Rp5 miliar mengalami kenaikan paling besar dibandingkan dengan simpanan bernominal di bawahnya. Dalam satu tahun, kenaikan simpanan bernilai di atas Rp5 miliar naik hingga 15,8 persen, hampir tiga kali lipat jika dibanding dengan simpanan bernilai di bawah Rp100 juta yang dimiliki oleh 355 juta rekening,” kata Anis.
Menurutnya, ini menunjukkan kesenjangan kekayaan yang jauh, dan belum ada mekanisme yang cukup kuat memaksa pemilik dana jumbo ini untuk turut tanggung renteng menghadapi bencana Covid-19.
Menurut Anis kegiatan filantropi dalam ekonomi syariah adalah bagian kajian yang utama, berbeda dengan ekonomi konvensional yang menggunakan pendekatan trickle down effect sebagai alat distribusi kekayaan.
“Ekonomi Syariah berpandangan bahwa ketimpangan antara kaya dan miskin harus menjadi pertimbangan utama dalam membangun sebuah perekonomian. Itu sebabnya zakat menjadi satu dari rukun agama dan posisinya dalam al-Quran selalu bersanding dengan perintah solat,” katanya.
Baca Juga: Anis Byarwati dan Menwa Jayakarta Bagikan Sembako untuk Yatim Dhuafa
Anis Byarwati: Gerakan Filantropi Saat Pandemi Jangan Terhenti
Anggota Komisi XI DPR RI ini menyatakan di tengah keterbatasan keuangan negara dalam menyelesaikan pandemi yang hasilnya kurang optimal, maka momentum kesetiakawanan nasional ini harus betul-betul dapat direkayasa dengan baik.
“Jangan sampai muncul anggapan bahwa Indonesia memang sedang menghadapi wabah virus corona, tetapi pemerintah dan orang-orang kaya berada pada perahu yang berbeda dengan rakyat jelata,” paparnya.
Anis mengimbau bahwa gerakan kesetiakawanan nasional yang dimulai dari para konglomerat nasional ini kemudian harus diikuti dengan sumbangan para pejabat negara.
“Harapannya agar keteladanan ini bergulir bagai bola salju diikuti kalangan menengah untuk membantu tetangga-tetangga terdekatnya yang kurang mampu,” ujar Anis.[ind]