ChanelMuslim.com – Surat Yasin ayat 22 dan 23 masih berisi kalimat-kalimat seorang laki-laki yang datang untuk meyakinkan kaumnya agar menyembah Allah dan mengikuti para Rasul. Ia menegaskan bahwa sesembahan yang disembah selain Allah tidak memberikan manfaat apa-apa bagi mereka.
Baca Juga: Surat Yasin Ayat 20, Datangnya Seorang Laki-laki
Isi Surat Yasin Ayat 22
وَمَا لِيَ لَا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Mengapa tidak aku menyembah (Tuhan) yang menciptakan aku dan kepadaNyalah kalian akan dikembalikan.”
Mengutip daru buku “TAFSIR SURAT YAASIN”, Ustaz Abu Utsman Kharisman menyatakan para Rasul itu mengajak kaum tersebut untuk beribadah hanya kepada Allah Sang Pencipta, dan meninggalkan sesembahan lain selain Allah.
Namun, kaum itu menolak dan menentangnya. Laki-laki yang datang tadi pun menyatakan, apakah pantas bagiku untuk tidak menyembah (beribadah) kepada Tuhan yang menciptakan aku?
Maka sembahlah Dia, Tuhan Yang Menciptakan kalian dan kepadaNya kalian akan kembali untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kalian.
Allah adalah satu-satunya Pencipta kita tanpa campur tangan pihak lain, maka Dialah satu-satunya yang berhak menerima persembahan ibadah kita, tidak boleh dibagi dengan yang lain.
Segala pihak yang tidak menciptakan kita, sama sekali tidak pantas untuk menerima persembahan ibadah kita.
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 21, Tidak Meminta Upah saat Berdakwah
Tidak Pantas Beribadah kepada selain Allah
أأَتَّخِذُ مِنْ دُونِهِ آَلِهَةً إِنْ يُرِدْنِ الرَّحْمَنُ بِضُرٍّ لَا تُغْنِ عَنِّي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَلَا يُنْقِذُونِ
“Apakah (pantas) aku beribadah kepada selainNya (yang tidak memiliki kemampuan apa-apa) yang jika Ar-Rahman menghendaki terjadinya mudharat kepadaku, sesembahan lain itu tidak bisa memberikan syafaat sedikit pun dan tidak pula bisa menyelamatkan aku. (Q.S. Yasin: 23)
Allah adalah Yang Maha Berkuasa di atas segala-galanya. Apabila Allah berkehendak untuk menimpakan keburukan kepada seseorang, maka tidak ada satu pihak pun yang bisa memberi syafaat dengan mengurangi keburukan itu terjadi atau bahkan menghilangkan sama sekali.
Oleh sebab itu, untuk apa beribadah kepada selain Allah yang tidak punya kemampuan apa-apa?
Di dalam ayat ini, disebut Nama Ar-Rahman, Yang Maha Penyayang ketika menginginkan kemudharatan kepada hambaNya.
Hal itu mengisyaratkan bahwa kemudharatan yang menimpa seorang hamba di dalamnya kadangkala terkandung kasih sayang Allah.
Seorang yang tertimpa musibah (kemudharatan) menjadi kembali kepada Allah dengan sebab musibah itu (disarikan dari penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin dalam menafsirkan surat Yaasin hal 81). [Cms]