ChanelMuslim.com – Surat Yasin ayat 20 menjelaskan terkait kedatangan tiba-tiba seorang laki-laki untuk meyakinkan sebuah kaum agar mau mengikuti ajaran para Rasul. Laki-laki tersebut datang dari jauh dan mengajak kaum tersebut dengan ajakan yang lembut.
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 18 dan 19
Isi Surat Yasin Ayat 20
وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ
“Dan (tiba-tiba) datanglah dengan bergegas seorang laki-laki dari ujung kota dan berkata, “Wahai kaumku, ikutilah para Rasul itu.”
Mengutip dari buku “TAFSIR SURAT YAASIN” Ustaz Abu Utsman Kharisman, banyak para Ahli Tafsir yang menyebut nama laki-laki tersebut adalah Habiib yang terkena penyakit lepra.
Ada riwayat dari Ibnu Abbas tentang penyebutan nama ini, tetapi yang diriwayatkan Ibnu Jarir lemah karena adanya perawi Ibnu Humaid (Muhammad bin Humaid ar-Raziy), yang dilemahkan oleh Ahmad, anNasaai, serta dinyatakan oleh Ibn Waaroh sebagai pendusta.
Al-Qur’an menyebutnya sebagai ‘seorang laki-laki’, tanpa menyebut nama. Demikian juga tidak ditemukan adanya hadits Nabi yang shahih yang menyebutkan nama orang tersebut.
Intinya, seorang laki-laki ini datang dari tempat yang jauh karena sangat inginnya ia menyampaikan kebaikan kepada kaumnya.
Sebagian Ahli Tafsir menyatakan bahwa ia mendengar kabar bahwa kaum itu akan membunuh para Rasul tersebut, sedangkan ia termasuk beriman kepada Rasul itu dan ingin menyampaikan kebaikan bagi kaumnya.
Syaikh Ibn Utsaimin menjelaskan bahwa orang itu memanggil pihak penentang dakwah Rasul itu dengan lembut.
Hal ini dibuktikan dengan sebutan ‘wahai kaumku’ sebagai bentuk kelembutan dalam panggilan.
Laki-laki itu tidak mengatakan, ‘wahai orang-orang yang bodoh’, atau semisalnya. Dia juga tidak mengatakan, ‘wahai saudaraku’ karena orang-orang tersebut kafir sedangkan dia adalah mukmin.
Tidak ada persaudaraan antara orang beriman dengan orang kafir.
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 17
Semangat dalam Menyampaikan
Orang ini sangat bersemangat menyampaikan kepada kaumnya. Hal itu bisa dilihat dari dua hal, yaitu ia datang dari jauh.
Selain itu, ia datang dengan bergegas, cepat-cepat, tidak berlambat-lambat. Disebut dalam ayat ini dengan kata “yas-‘aa” (bergegas).
Oleh sebab itu, bagi seseorang yang ingin memperingatkan atau menasihati saudaranya hendaknya tidak menunda-nunda waktunya (disarikan dari Tafsir Surat Yaasin libni Utsaimin hal 76-77). [Cms]