ChanelMuslim.com – Mengetahui kisah kehidupan Kakek Rasulullah, Abdul Muthalib akan membuat kita lebih mengenal dan makin mencintai Rasulullah. Seperti diketahui, Abdul Muthalib merupakan kakek yang amat mencintai Rasulullah.
Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui bagaimana kisahnya ketika lahir sampai beranjak dewasa, sehingga membuatnya menjadi seseorang yang baik.
Baca Juga: Kisah Muhammad dalam Pengasuhan Kakek Abdul Muthalib dan Wafatnya Aminah
Ayah Abdul Muthalib
Hasyim bin Abdu Manaf merupakan Kakek Buyut dari Rasulullah dan ayah Abdul Muthalib. Hasyim merupakan seorang pemuka masyarakat dan orang yang berkecukupan. Di Makkah, ia banyak dipatuhi dan dihormati oleh orang lain.
Oleh sebab itu, Hasyim pun sering mengatur urusan-urusan penduduk Mekkah.
Dilansir channel telegram BELAJAR SEJARAH ISLAM, saat itu, Hasyim pernah membagi waktu perjalanan penduduk Makkah berdasarkan musim.
“Wahai penduduk Makkah, aku membagi perjalanan kalian menurut musim. Jika musim dingin tiba, pergilah berdagang ke Yaman yang hangat.
Jika musim panas, giliran kalian pergi ke Syam yang sejuk.”
Selain itu, Hasyim sangat disayangi karena juga pernah membawa persediaan makanan dari tempat yang jauh saat musim kemarau panjang.
Tidak heran, di bawah kepemimpinannya, Makkah berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur.
Pasar-pasar didirikan sebagai tempat berniaga kafilah-kafilah dagang yang datang dan pergi silih berganti, baik pada musim panas maupun pada musim dingin.
Pandainya penduduk Makkah berdagang, membuat tidak ada pihak lain yang mampu menyaingi mereka.
Akan tetapi, di samping kemajuan yang besar itu, masyarakat Arab juga mengalami kemunduran luar biasa. Itulah sebabnya mereka dijuluki masyarakat jahiliah alias masyarakat yang diliputi kebodohan.
Contohnya adalah percaya takhayul, menyembah berhala, judi, dan mabuk-mabukan.
Baca Juga: Nazar Abdul Muthalib dan Mimpi Menggali Sumur Zamzam
Bertemu Jodoh
Suatu hari, Hasyim pergi berdagang menuju Syam. Ketika melewati Yatsrib, yang kemudian disebut dengan Madinah, Hasyim melihat seorang wanita baik-baik dan terpandang.
“Siapakah wanita itu?” tanya Hasyim kepada orang-orang Yatsrib.
“Dia adalah Salma binti Amr. Suaminya telah tiada. Kini dia seorang janda.”
Mendengar itu, Hasyim pun segera melamar Salma mereka menikah. Hasyim dan Salam tinggal di Yatsrib beberapa lama.
Ketika Salma mengandung, Hasyim melanjutkan perniagaannya. Namun, itulah kali terakhir Salma melihat suaminya karena Hasyim tidak pernah kembali. Kakek Buyut Rasulullah itu meninggal dunia di Palestina.
Salma pun melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Syaibah yang saat ini kita kenal sebagai Kakek Rasulullah, Abdul Muthalib.
Alasannya diberikan nama tersebut adalah karena ada rambut putih (uban) di kepalanya sejak dia kecil. Sementara itu, sepeninggal Hasyim, kedudukan pemuka masyarakat Makkah dipegang oleh adiknya Hasyim, Al Muthalib. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)