SURAT Abasa ayat 33-42 menjelaskan situasi setelah tiupan sangkakala ditiupkan. Dalam artian, seperti apa situasi pada hari kiamat itu? Dijelaskan bahwa semua anggota keluarga sibuk dengan urusannya masing-masing. Mereka semua seolah-olah lari dari orang-orang yang mereka kenal.
Baca Juga: Surat Abasa Ayat 24-32, Kesenangan untuk Manusia dan Hewan Ternak
Surat Abasa Ayat 33-42, Situasi pada Hari Kiamat
Berikut penjelasannya.
فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ
Maka, apabila datang suara yang memekakkan (dari tiupan sangkakala), (Abasa: 33)
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ
pada hari itu manusia lari dari saudaranya, (Abasa: 34)
وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ
(dari) ibu dan bapaknya, (Abasa: 35)
وَصَاحِبَتِهٖ وَبَۗ
serta (dari) istri dan anak-anaknya. (Abasa: 36)
لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. (Abasa: 37)
Pada ayat-ayat ini diterangkan bahwa pada hari Kiamat, manusia lari dari saudara, ibu, dan bapaknya, bahkan dari istri dan anak-anaknya.
Hal itu disebabkan seluruh pikiran hanya tertuju pada penyelamatan diri dari bencana yang sangat menakutkan, sehingga lupa pada orang tua, saudara, istri, dan anak-anak.
Setiap manusia pada hari Kiamat yang dahsyat itu juga mempunyai urusan masing-masing yang cukup menyibukkannya sehingga tidak sempat memperhatikan orang lain.
Ketika masih di dunia, mereka saling memberikan pertolongan sampai menebus dengan harta bilamana diperlukan, apalagi jika bersangkutan dengan keselamatan anak-anaknya sendiri yang akan meneruskan generasinya yang akan datang atau mengenai kehormatan istrinya, orang yang paling dekat dan paling setia kepadanya.
Akan tetapi, pada hari akhirat nanti, tidak ada kesempatan lagi untuk memperhatikan anggota-anggota keluarganya itu karena kedahsyatan pada hari Kiamat yang sangat menyibukkan itu.
Pada hari itu manusia terbagi dua golongan: yang bahagia dan yang celaka, dan terhadap golongan yang pertama dinyatakan dalam ayat berikut ini.
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ
Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri, (Abasa: 38)
ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ ۚ
tertawa lagi gembira ria. (Abasa: 39)
وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙ
Pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram) (Abasa: 40)
تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ ۗ
dan tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan). (Abasa: 41)
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ ࣖ
Mereka itulah orang-orang kafir lagi para pendurhaka. (Abasa: 42)
Sahabat Muslim, itulah bagaimana situasi di hari kiamat kelak. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang wajahnya berseri-seri ketika di sana. Semoga kita semua termasuk yang tertawa lagi gembira ria. Aaminn. [Cms]