SUCI itu bagian dari iman. Ibadah-ibadah wajib harus dilakukan dalam keadaan suci. Karena kesucian bagian dari iman.
Dari Abu Malik Al Haritsy bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Bersuci sebagian dari iman, Al Hamdulillah dapat memenuhi timbangan, Subhanallah dan Alhamdulillah dapat memenuhi antara langit dan bumi, Sholat adalah cahaya, shadaqah adalah bukti, Alquran dapat menjadi saksi yang meringankanmu atau yang memberatkanmu. Semua manusia berangkat menjual dirinya, ada yang membebaskan dirinya (dari kehinaan dan azab) ada juga yang menghancurkan dirinya . (Riwayat Muslim)
Baca Juga: Bukti Ujian Keimanan Keluarga Yasir
Suci itu Bagian dari Iman
Pelajaran yang terdapat dalam hadits;
1. Iman merupakan ucapan dan perbuatan, bertambah dengan amal saleh dan keta’atan dan berkurang dengan maksiat dan dosa.
2. Amal perbuatan akan ditimbang pada hari kiamat dan dia memiliki beratnya.
3. Bersuci merupakan syarat sahnya ibadah, karena itu harus diperhatikan.
4. Menjaga shalat akan mendatangkan petunjuk dan memperbaiki kondisi seorang muslim terhadap manusia, membedakannya dengan akhlaknya dan perilakunya, kewara’annya dan ketakwaannya.
5. Seruan untuk berinfaq pada jalan-jalan kebaikan dan bersegera melakukannya dimana hal tersebut merupakan pertanda benarnya keimanan.
6. Anjuran untuk bersabar tatkala mengalami musibah, khususnya apa yang dialami seorang muslim karena perbuatan amar ma’ruf nahi munkar.
7. Semangat membaca Al Quran dengan pemahaman dan mentadabburi (merenungkan) maknanya, mengamalkan kandungan-kandungannya karena hal tersebut dapat memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat.
8. Seorang muslim harus menggunakan waktunya dan umurnya dalam keta’atan kepada Allah ta’ala serta tidak mengabaikannya karena kesibukan lainnya.
Menjaga kesucian awal dari perbuatan ketakwaan. Amal-amal sholeh harus senantiasa dilakukan seperti membaca Alquran dan bersedekah. [Cms]
Sumber : ebook Hadits Arba’in Nawawiyah, Muhyiddin Yahya bin Syaraf Nawawi, Penerjemah Abdullah Haidhir, DR. Muh. Mu’inudinillah Bashri, Maerwandi Tarmizi, islamhouse.com