MENGAPA Al-Qur’an menggunakan kata past tense untuk peristiwa yang akan terjadi nanti? Ustaz K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. menjelaskan hal ini sebagai berikut.
1- Sesungguhnya firman Allah pasti benar.
Karena itu ketika menjelaskan hari kiamat, peristiwa yang pasti terjadi, Allah menggunakan bentuk kata yang menunjukkan kejadian di masa lalu untuk menegaskan fakta ini kepada kita.
Seolah-olah Allah berfirman kepada mereka yang meragukan:
Sebagaimana kalian tidak meragukan sesuatu yang telah kalian saksikan dengan mata kepala kalian di masa lalu, demikian pula seharusnya kalian tidak meragukan sesuatu yang menanti kalian di masa yang akan datang, yaitu hari kebangkitan dari kubur.
Karena itu, Aku menyampaikannya kepada kalian dengan bentuk kata yang menunjukkan kejadian di masa lalu karena peristiwa itu pasti benar dan tidak mungkin berubah.
2- Al-Quran menggunakan bentuk kata past tense ketika menyebut hari kiamat karena ungkapan ini unik dan menjadi keistimewaan al-Quran.
Hal itu menjadi bukti bahwa al-Quran diturunkan dari sisi Allah dan bukan perkataan manusia.
Sekiranya al-Quran dari perkataan manusia pasti bangsa Arab menjadi orang pertama yang menolak gaya bahasa ini.
Sekalipun ungkapan tersebut tidak biasa di kalangan mereka tetapi mereka menyambutnya dan tidak mampu membuat yang serupa dengannya. Ini termasuk kemukjizatan al-Quran.
3- Pendapat ketiga mengatakan bahwa masa depan bagi kita sama seperti masa lalu bagi Allah.
Allah tidak seperti kita menunggu hari kiamat. Dia melihat segala sesuatu dan semua peristiwa karena Dia penciptanya. Dia pencipta waktu, pencipta hari, pencipta masa depan.
Karena itu Dia melihat segala sesuatu. Dia ingin menegaskan fakta ini lalu berbicara tentang hari kiamat dengan bentuk past tense.
Baca juga: 4 Janji Allah dalam Alquran
Mengapa Al-Quran Menggunakan Past Tense untuk Peristiwa yang Akan Terjadi
Penemuan ilmiah terbaru menyebutkan bahwa ketika para ilmuwan menggunakan FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging), mereka mendapati bahwa area yang aktif di otak ketika berfikir tentang masa lalu juga sama dengan area otak yang aktif berfikir tentang masa depan.
Maha Suci Allah yang mencipta segala sesuatu dengan sempurna! Dia menyampaikan kepada manusia tentang masa depan dan menggunakan bentuk kata masa lalu, karena Allah mengetahui bahwa area otak yang meresponnya itu sama.
Sedangkan manusia lebih banyak merespon masa lalu ketimbang masa depan.
Yakni manusia lebih banyak terpengaruh oleh pembicaraan tentang masa lalu ketimbang pembicaraan tentang masa depan.
Maka di sini pembicaraan tentang masa depan itu disampaikan dalam bentuk masa lalu agar bisa direspon lebih kuat.
Oleh karena itu, otak seorang mukmin terpengaruh oleh firman Allah sebab firman ini berbicara kepada setiap sel orang beriman.
Karena sel-sel ini telah diciptakan Allah dengan fitrah yang sehat. Allah menanamkan di dalamnya program yang merespon firman Penciptanya.
Di sinilah pentingnya penyembuhan dengan al-Quran karena sel-sel terpengaruh oleh firman-firman Allah.
Kami sebutkan sebagian contoh ayat-ayat yang berbicara tentang hari kiamat dengan menggunakan bentuk kata masa lalu. Renungkanlah kekuatan dan keindahan ayat-ayat ini.
وَاُ زْلِفَتِ الْجَـنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ
“dan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa,” (QS. Asy-Syu’ara’: 90)
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِلْغٰوِيْنَ
“dan Neraka Jahim diperlihatkan dengan jelas kepada orang-orang yang sesat,” (QS. Asy-Syu’ara’: 91)
وَقِيْلَ لَهُمْ اَيْنَمَا كُنْتُمْ تَعْبُدُوْنَ
“dan dikatakan kepada mereka, Di mana berhala-berhala yang dahulu kamu sembah,” (QS. Asy-Syu’ara’: 92)
مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ هَلْ يَنْصُرُوْنَكُمْ اَوْ يَنْتَصِرُوْنَ
“selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?” (QS. Asy-Syu’ara’: 93)
فَكُبْكِبُوْا فِيْهَا هُمْ وَا لْغَاوٗنَ
“Maka mereka (sesembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat,” (QS. Asy-Syu’ara’: 94)
Beberapa kata: و ازلفت و برزت و قيل فكبكبوا semuanya dalam bentuk past tense.
Terdapat isyarat bahwa al-Quran juga menggunakan bentuk future tense dan past tense ketika berbicara tentang hari kiamat, sesuai konteksnya. Ini merupakan kemukjizatan besar.[ind]