ChanelMuslim.com – Keagungan Kalimat Toyyibah ditulis oleh Ustaz K.H. Iman Santoso, Lc., M.EI. Tulisannya dimulai dengan kisah Bilal bin Rabah.
Adalah Bilal bin Rabah radhiyallahu anhu yang rela disiksa di tengah padang pasir yang sangat panas karena mempertahankan keimanannya, mempertahankan kalimat Laa Ilaaha illallah.
Demikian juga Yasir, istrinya Sumayyah ra dan banyak lagi yang syahid dalam dakwah Islam karena mempertahankan kalimat itu.
Selanjutnya para sahabat, tabiin, salafu shalih, para mujahidin dan umat Islam terus memperjuangkan kalimat Toyyibah ini.
Kalimat Laa Illaha Illallah adalah Tahlil, kalimat Toyyibah, kalimat Tauhid, kalimat Ikhlas, kalimat Taqwa dan sebutan-sebutan lain yang baik.
Kalimat yang sangat agung yang merupakan inti dakwah para nabi dan rasul (QS 7: 59, 65, 73, 85, 20:14, 21:87, 47:19 ).
Kalimat ini adalah kalimat yang mempersatukan umat Islam, juga merupakan kunci surga dan yang diharapkan setiap muslim saat menjelang wafat dapat mengucapkannya, karena merupakan salah satu ciri husnul khotimah.
Kalimat Toyyibah ini adalah kalimat yang agung, bobotnya lebih berat dari langit dan bumi beserta isinya.
Baca Juga: Pemimpin Mampu Mengendalikan Masalah Bukan Tenggelam dalam Masalah
Keagungan Kalimat Toyyibah
Disebutkan dalam as-Sunan al-Kubra 9/419 Imam al-Baihaqi, dari Abu Said, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Musa alaihis salam berkata, wahai Rabbku, ajarkan padaku sesuatu yang dengannya aku bisa menyebut-Mu dan menyeru-Mu.”
Allah berfirman, “Wahai Musa, Laa Ilaha ilallah.”
Musa alaihis salam berkata, “Wahai Rabbku semua hamba-Mu mengatakan itu.”
Allah berfirman, “Katakanlah, Laa Ilaha ilallah.”
Musa berkata, “Tidak ada ilah kecuali Engkau, saya ingin Engkau memberikan yang khusus padaku.”
Allah berfirman, “Wahai Musa, kalau langit yang tujuh dan segala isinya selain-Ku dan bumi yang tujuh pada satu neraca timbangan dan Laa Ilaha Illallah dalam timbangan lain, maka akan lebih berat timbangan Laa Ilaha ilallah.”
Oleh karena itu, bagi manusia yang belum beriman dan belum meyakini dan mengucapkan Laa Ilaha Illallah, maka harus segera beriman kepada Allah Yang Maha Pencipta, Maha Pemberi Rizki dan Maha Kuasa, Dzat yang wajib diibadahi dan tidak boleh disekutukan dengan yang lainnya.
Mereka yang merendahkan Laa Ilaha Illallah, salah dalam mengartikan dan menyimpang dari ajaran Islam maka harus segera bertobat sebelum meninggal dalam penyesalan selamanya.
Islam memiliki prinsip ajaran yang kokoh yang semua umat Islam harus meyakini dan mengetahuinya. Para ulama menyebutkan prinsip Islam itu dengan istilah ‘al-ma’lum minad diin bidhorurah’, yaitu sesuatu yang harus diketahui oleh semua umat Islam dari agama Islam.
Prinsip-prinsip Islam itu di antaranya, Laa Ilaha Illallah, sholat waktu lima waktu dalam sehari, rukun Islam, rukun Iman, agama Islam yang sempurna dan lain-lain.
Umat manusia yang masih hidup sekarang masih belum terlambat untuk kembali pada ajaran Allah, agama Islam, agama yang telah diridhoi Allah untuk semua manusia.
Jangan sampai kelak menyesal ketika sudah meninggal dan dimasukkan neraka, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an, surat al Hijr ayat 2:
“Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim”.
Terkait ayat di atas, disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir yang juga dinukil dari tafsir At-Tabari, bahwa Ibnu Abbas dan Anas radhiyallahu anhu, menafsirkan ayat tersebut,
“Ketika umat Islam yang banyak melakukan dosa dimasukkan ke dalam neraka bersama orang-orang musyrik. Berkata, maka kaum musyrikin bertanya kepada (umat Islam), “Apa gunanya kamu beribadah di dunia?”
Berkata, maka Allah murka pada mereka (kaum musyrikin), dan dengan rahmat-Nya, maka mengeluarkan umat Islam dari neraka”.
Dalam riwayat imam Baihaqi dari Anas radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya manusia dari Ahli Laa Ilaha Illallah, masuk neraka karena dosa-dosa mereka.
Maka Ahli Latta dan Uzza (kaum musyrikin) berkata apa gunanya bagimu kalimat Laa Ilaha Illallah, sedang kamu bersama kami di neraka, maka Allah murka, dan mengeluarkan umat Islam dari neraka dan dimasukkan ke dalam sungai kehidupan,
maka sembuhlan mereka dari bakaran dan siksaan api neraka seperti pulihnya bulan dari gerhana dan kemudian mereka masuk surga dan mereka disebut Jahanamiyuun (alumni neraka Jahannam)”.
Kalimat Laa Ilaha Illallahu, dengan kalimat ini kami hidup, kami mati, kami dibangkitkan dan in sya Allah dimasukkan ke dalam surga. Amiiin. Wallahu a’lam.[ind]