HUKUM bacaan Mad Iwad dan Mad Arid Lissukun ini dapat ditemukan saat waqof baik di akhir ayat atau di tengah-tengah ayat.
Mad Iwad
Hukum mad iwad terjadi jika kamu menemukan fathahtain setelahnya alif saat terjadi waqof. Cara membacanya panjang 2 harokat dengan pengucapan fathah bukan fathahtain:
Contohnya:
وَتَأْكُلُونَ ٱلتُّرَاثَ أَكْلًا لَّمًّا
وَتُحِبُّونَ ٱلْمَالَ حُبًّا جَمًّا
كَلَّآ إِذَا دُكَّتِ ٱلْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا
وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا
Pada contoh pertama, bukan dibaca Lammaan namun Lammaa. Harakat fathahtain dibaca fathah.
Contoh kedua bukan dibaca Jammaan namun Jammaa, demikian seterusnya.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Mad Lin/ Mad Layyin
Mad Arid Lissukun
Untuk memahami mad ini kamu perlu paham pula mad thobi’i. Hukum bacaan mad arid lissukun terjadi jika mad thobi’i bertemu dengan huruf berharakat hidup dalam satu kata.
Mad ini berlaku saat ia berada pada posisi waqof baik di akhir ayat atau di tengah ayat. Dibaca panjang 2 harokat, 4 harokat, atau 6 harokat.
Contohnya:
ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ
ثُمَّ اَنْتُمْ تَمْتَرُوْنَ
لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِۗ اَلَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Cara membaca pada contoh pertema “ya’diluuuuuun” bukan “ya’diluuuuuuna”. Huruf akhirnya dimatikan harakatnya atau tidak dibaca.
Demikian pula pada cintoh terakhir, mad arid lissukun ada pada pertengahan ayat dalam kondisi waqof. Cara bacanya laa raiba fiiiiiih bukan laa raiba fiiiiiihi.
Demikianlah hukum bacaan mad Iwad dan mad arid lissukun. Jika kamu masih mengalami kesusahan silahkan belajar langsung kepada ahlinya, karena belajar tajwid lebih baik dilakukan bersama guru. [Ln]