ChanelMuslim.com – Pesan orangtua kepada anaknya yang akan menikah menjadi satu momen penting dan berkesan bagi pasangan pengantin. Umamah binti Al-Harits menyampaikan pesan kepada putrinya, Ummu Iyas binti Auf bin Mulhim Asy-Syaibani. Umamah merupakan salah satu perempuan yang dikenal dengan kecerdasannya.
Ummu Al-Harits berkata, “Wahai putriku, sesungguhnya kau telah melepaskan diri dari rumahmu, yang darinyalah kamu keluar dan kamu menghabiskan hidupmu di dalamnya menuju rumah suamimu yang belum kamu kenal sebelumnya dan pendamping hidup serta sahabat yang kamu belum terbiasa dengannya.
Oleh karena itu, jadilah kamu sebagai pelayannya, maka dia akan menghamba kepadamu. Jagalah sepuluh hal, niscaya hal itu akan menjadi simpanan berharga bagimu.
Baca Juga: 4 Hal Penting dalam Pesta Pernikahan
10 Pesan Ibu kepada Putrinya yang akan Menikah
Adapun 10 hal tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama dan kedua, tunduklah kepada suami disertai dengan sikap menerima, mau mendengar, dan patuh kepadanya. Ketiga dan keempat, jagalah tempat-tempat atau bagian tubuh yang biasa menjadi fokus pandangan mata dan penciumannya. Jangan sampai matanya melihat penampilanmu yang buruk atau hidungnya mencium bau yang tidak menyenangkan.
Kelima dan keenam, jaga dan perhatikan waktu-waktu tidur dan makannya. Karena sesungguhnya rasa lapar yang berlebihan berpotensi menyebabkan kemarahan dan begitu juga dengan waktu tidur yang terlambat.
Ketujuh dan kedelapan, jagalah harta dan kehormatannya beserta keluarganya. Pangkal dari urusan harta adalah pandai membelanjakannya dan pangkal dari urusan keluarga adalah pandai mengaturnya.
Kesembilan dan kesepuluh. Janganlah kamu melawan perintahnya dan jangan membuka rahasianya. Karena sesungguhnya jika kamu melawan perintahnya maka sama artinya kamu mengobarkan kemarahan pada dirinya. Dan jika kamu membeberkan rahasianya maka kamu tidak akan dapat menjamin pengkhianatannya.
Di samping itu, janganlah memperlihatkan kebahagiaan dan kesenangan di hadapannya jika suamimu sedang bermuram durja, marah, dan berduka atau menunjukkan rasa sedih di saat dia bahagia.
Di antara buah dari pernikahan ini adalah Ummu Iyas melahirkan seorang putra bernama Al-Harits bin Amr bin Hajar, kakek penyair terkemuka Imru’ul Qais. Dalam hal ini, sang bunda berkontribusi dalam menumbuhkembangkan emosional yang kondusif antara kedua mempelai.
Baca Juga: 8 Cara Orangtua Mengembangkan Sisi Positif Remaja
Pesan ulama kepada Ayah mempelai
Seseorang berkata kepada Al-Hasan: “Sesungguhnya aku memiliki seorang putri. Lalu bagaimana pandanganmu jika aku menikahkannya?” Al-Hasan menjawab, “Nikahkanlah ia dengan orang yang bertakwa kepada Allah.
Apabila ia mencintainya, ia akan memuliakannya, dan jika ia murka kepadanya maka tidak akan menganiayanya.”
Di antara pesan-pesan seorang ayah kepada putrinya, “Wahai putriku, ketahuilah bahwa kebahagiaanmu sangat berhubungan dengan kebahagiaan suamimu. Karena itu, hendaklah kamu waspada terhadap konflik pertama yang sangat mungkin terjadi dengan suamimu. Dan konflik tersebut sangat berpotensi untuk berlanjut hingga tiada pernah berakhir.
Patuhilah suamimu semampumu. Hindarilah pembicaraan-pembicaraan yang mengolok-olok dan mengejek, serta perbincangan-perbincangan yang tidak layak didengarkan.
Hendaklah kamu takut dan menghindarkan diri dari kecemburuan karena cemburu merupakan pintu gerbang menuju perceraian.
Hendaklah kamu takut dan menghindarkan dari banyak mencela karena celaan itu berpotensi melahirkan kemarahan.
Itulah beberapa pesan penting yang perlu disampaikan kepada pasangan yang akan menikah. Semoga Sahabat Muslim dapat mengambil hikmahnya.[ind]
sumber: Buku Membumikan Harapan, Rumah Tangga Islam Idaman, Abu Al-Hamd Rabi’. Era Adicitra Intermedia: 2020 (cetakan keenam).