Wanita yang menolak lamaran lelaki shalihah tak jarang dihinggapi rasa penyesalan setelahnya. Berbagai pikiran negatif menghantuinya hingga ia sering gelisah memikirkan masa depan jodohnya atau bahkan mencari tahu keadaan laki-laki tersebut setelah menolaknya.
Beberapa kisah, seperti seorang wanita yang menolak lamaran laki-laki shalih karena faktor ekonomi. Adapula wanita yang menolak laki-laki karena penampilannya yang tidak menarik meskipun ia memiliki akhlak yang mulia. Atau faktor pendidikan dan jabatan yang tidak sebanding dengan wanita tersebut.
Baca Juga: Lamaran Laki-Laki Soleh yang Tertolak
Menyesal Setelah Menolak Lamaran
Lalu tak lama kemudian ia menyesalinya setelah sekian lamanya ia tak kunjung bertemu dengan laki-laki yang lebih baik dari sebelumnya.
Jika kamu mengalami hal ini, kamu mungkin pernah merasa bahwa penyesalan ini adalah hukuman dari Allah karena menolak laki-laki shalih.
Sahabat Muslimah, ketahuilah bahwa menolak dan menerima lamaran adalah hakmu. Kamu pastinya memiliki beberapa pertimbangan untuk menerima jodoh. Jika kekurangan dari laki-laki shalih yang kamu tolak itu bisa mengganggu keberlangsungan rumah tanggamu maka kamu juga punya hak atas itu.
Sebagai contoh, laki-laki tersebut masih berpenghasilan minim, dan kamu khawatir dengan kehidupanmu nanti seperti biaya sehari-hari, biaya pendidikan atau biaya mengurus anak.
Atau kamu tidak cocok dengan latar belakang laki-laki tersebut, demikian pula kamu mungkin juga tidak cocok dengan penampilannya sehingga kamu merasa bahwa alasan-alasanmu tersebut akan membawa energi negatif pada kehidupan rumah tanggamu.
Yang perlu kamu jadikan pelajaran adalah jika kekurangan laki-laki itu tidak mengganggu keberlangsungan rumah tanggamu. Kamu patut menyesalinya, namun jangan sampai membuatmu putus asa terhadap takdir jodohmu.
Jalan tiap orang menemukan jodoh itu beragam, dan perkara takdir juga cukup unik.
Mulailah fokus untuk meluruskan visi dan misi rumah tangga yang akan kamu bangun nantinya, sehingga saat ada lagi laki-laki yang melamarmu maka kamu bisa memiliki pertimbangan yang matang dan mengetahui batas-batas toleransi untuk tiap kekurangan dari laki-laki yang datang melamarmu.
Tetapkan kriteria yang realistis dan jauhilah kriteria yang tidak esensial dalam membangun rumah tangga. [Ln]