ChanelMuslim.com – Islam memurnikan cinta dan dengan lembut menyapa hati manusia. Dalam Islam, cinta antar manusia itu kebaikan, bukan kejahatan. Cinta antara seorang pria dan seorang wanita tidak begitu saja dianggap berdosa dan lalu dikutuk. Faktanya, ada banyak ayat dan hadits yang mengatakan bahwa harus ada cinta dan kasih sayang antara Muslim, pria atau wanita. Namun sifat cinta ini lebih luas dan mulia. Muslim saling mencintai karena Allah.
Cinta dalam Islam didasarkan pada iman saja dan tidak ada yang lain. Kecantikan fisik, kekayaan, kefasihan berbicara atau kecerdasan tidak berperan dalam menentukan cinta. Ketika pondasinya adalah iman dan cinta kepada Allah, ‘perasaan kasih sayang yang dalam’ itu menjadi sesuatu yang unik. Seseorang mencintai dan melakukan apapun hanya untuk kebaikan orang yang dicintainya dengan menjaga kehormatannya.
Nyatanya, mencintai itu sangat manusiai. Ini adalah sebuah tindakannya dan bagaimana dia mengelola perasaan yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
Islam dengan segala rahmat dan kasih sayang telah menetapkan pedoman dalam hal ini untuk melindungi kesejahteraan manusia. Resep dalam Quran dan hadits sebagian besar bersifat preventif; Al-Qur’an mengatakan ‘jangan mendekati zina (perzinahan atau perilaku seksual terlarang)’. Perzinahan atau perilaku seksual terlarang lainnya hanya menyebabkan musibah atau masalah dalam kehidupan seperti penyakit kelamin atau ketidak bahagiaan dan yang lebih berbahaya adalah matinya keimanan dalam hati kita.
Cinta Tidak Dilarang dalam Islam
Cinta untuk lawan jenis tidak disebutkan di manapun dalam Al-Qur’an atau hadits sebagai dosa atau hukuman. Ayat-ayat suci malah mengutuk perbuatan yang terjadi sebagai akibat dari keinginan yang tak terkendali. Oleh karena itu, kuncinya bukanlah menghapus cinta atau menghindari perasaan ini, tetapi mengelola dengan bijak dan menyalurkannya ke arah yang benar.
Setan (iblis) di sisi lain, selalu menunggu kesempatan di suatu jalan untuk menyerang. Setan dengan nakal ‘mempercantik’ dan ‘memuliakan’ perasaan ‘cinta’ ini, membisikkan ide-ide ke dalam kepala seseorang untuk melemahkan iman dan moralitasnya. Setan membesar-besarkan kerentanan di dalam hatinya, “Kamu tidak bisa hidup tanpa dirinya. Pada akhirnya membuat orang tersebut tidak berdaya dan menyerah pada keinginannya.
Salah satu aspek indah dari ajaran Islam adalah bahwa setiap perjuangan batin (mujaahadah an-nafs) dianggap sebagai bentuk jihad (berjuang untuk tujuan yang baik). Itu adalah salah satu tindakan tertinggi dan Allah telah menjanjikan pahala yang sangat besar bagi mereka yang berhasil melawan keinginan buruk mereka.
Gagasan perlawanan ini dengan jelas menunjuk pada fakta bahwa menjadi lemah dan rentan terhadap godaan, kadang-kadang manusia tidak dapat menghindar untuk memikirkan, atau ingin melakukan perbuatan berdosa meskipun mereka berusaha keras untuk tetap tulus. Ini bukan karena mereka buruk atau hina. Itu karena mereka manusia.
Setelah memahami konsep cinta dari perspektif Islam, dapat dikatakan dengan aman bahwa cinta apa pun yang mungkin ada antara pria dan wanita tidak selalu dilarang. Jenis cinta ini mungkin atau mungkin tidak mengarah pada pernikahan. Karena cinta adalah masalah hati dan hati ada di tangan Allah saja, seseorang tidak akan dihukum karena mencintai. [My]