ChanelMuslim.com – Sahabat Muslim sering merasa lelah belakangan ini? Mungkin karena aktivitas yang padat, jadwal kegiatan yang penuh, masalah yang terus hadir, atau rutinitas yang mulai membosankan? Meskipun hidup terus berjalan tapi mari istirahat sejenak dengan membaca buku Kamu Lelah Karena Gak Lillah.
Waktu memang berlalu sangat cepat. Belum sempat mengevaluasi diri atas kegiatan atau masalah sebelumnya, kita sudah dihadapkan hal lain yang lebih sibuk lagi dan lagi. Malah seringkali kita menjalani tanpa berpikir terlebih dahulu hingga lupa pada hakikat kehidupan kita yang sebenarnya.
Lambat laun, kita terus saja menjalani hidup dengan keinginan untuk mewujudkan apa yang terbaik menurut kita. Kita berpikir untuk secepat mungkin menyelesaikannya. Padahal sejatinya, kehidupan terbaik adalah sesuai dengan kehendak Allah. Bahkan, Allah menerangkan cara untuk menjalani kehidupan dengan baik sesuai versi-Nya sebagai Rabb.
Lalu bagaimana dengan kita?
Buku Kamu Lelah Karena Gak Lillah mampu mengingatkan kita tentang kehidupan terbaik versi Allah bukan versi kita. Rasa lelah hadir karena kelalaian kita menjalani hidup hingga menjadi si super sibuk. Rasa lelah juga hadir karena kita lupa mempercayai Allah pada setiap hal yang dijalani.
Buku yang ditulis oleh @Nasihatku sangat menggugah hati dan pikiran. Ada banyak pesan kebaikan di dalamnya. Kita juga bisa mendapatkan pencerahan tentang kehidupan, terutama pada segudang makna kasih sayang Allah yang tersembunyi. Sebab, kita tak sanggup menyadari kehadirannya sendiri.
Kita akan tersadar bahwa tugas kita hanyalah berikhtiar dalam ketaatan sambil berdoa dengan penuh harapan supaya Allah membalas pahala. Kita juga akan tersadar segala perbuatan harus diniatkan dengan baik melalui cara yang baik pula. Sebab, Allah akan membuka kelapangan bagi kebaikan. Sebaliknya, niat buruk melalui cara yang buruk pula akan membuka kesulitan demi kesulitan.
Buku Kamu Lelah Karena Gak Lillah juga mengajak kita untuk melibatkan Allah. Terlebih saat menjalani urusan duniawi. Sebab, urusan duniawi berpeluang besar menghadirkan gelisah, khawatir dan gundah di hati. Akhirnya, malah melalaikan kita dari kata Lillah dan mengalami rasa lelah berkepanjangan. [Wnd]