WAKTU kita pendek bersama anak karena tak selamanya mereka menjadi anak-anak. Ada saatnya mereka kelak akan tumbuh dewasa.
Hilang sudah kesempatan kita bermain gangsing bersama, bermain peta umpet, bermain ular tangga bersama, menggambar bersama, menggandeng tangan kecilnya,
menempel gambar hasil karya mereka, meniupkan balon, mendongeng sebagai pengantar tidurnya, menggendong atau hanya sekadar tersenyum melihat kelucuan tingkah laku mereka.
Waktu kita pendek, Bunda. Waktu akan terus berjalan dan mereka tak selamanya menjadi anak-anak, lalu tunggu apa lagi! Mumpung saat ini mereka masih kecil.
Mumpung mereka masih tergantung pada kita. Saat mereka dewasa, mereka sudah tidak lagi tergantung pada kita, bahkan kitalah yang mulai bergantung kepada mereka.
Harta termahal bagi orang tua yang telah meninggal adalah kesholehan anaknya dan doa yang mereka panjatkan, maka jadikanlah mereka anak yang sholeh dan ajarkan doa kepadanya.
Baca Juga: Waktu Ideal untuk Mengaji Bersama Anak
Waktu Kita Pendek bersama Anak, maka Manfaatkan Maksimal
Doa seorang anak sholeh yang sungguh-sungguh bersimpuh kepada-Nya mampu mengalahkan puluhan orang yang berdoa untuk seseorang sudah meninggal.
Bukan karena banyaknya orang yang berdoa tetapi karena kesungguhan dan ketulusannya. Orang yang sangat tulus mendoakan kita, siapa lagi kalau bukan anak-anak kita.
Belum terlambat, yah belum terlambat. Sebelum mereka beranjak dewasa. Inilah waktu yang tepat untuk mengajarinya ilmu, iman dan ketakwaan agar mereka kelak menjadi anak-anak yang sholeh.
Inilah waktu yang tepat untuk mendidiknya dengan lebih sungguh-sungguh pada saat mereka tergantung dan memerlukan dirimu.
Inilah waktu yang tepat agar mereka terbiasa sejak dini rutin menjalankan ibadah.
Inilah waktu yang tepat mengajari mereka mengaji, memfasilitasi menghafal Al Quran, mengajak sholat di masjid, menanamkan kebiasaan berbagi dan bersedekah, menanamkan akhlaq yang baik dengan mendongeng.
Pada saat teman-teman remajanya belum mempengaruhi pikirannya, pada saat teman-teman sebayanya belum mencuri kehidupannya.
Pada saat waktunya masih tersedia penuh untukmu. Sekaranglah waktu yang tepat, Bunda.
Didiklah mereka dengan sungguh-sungguh dan tanamkan pada jiwanya dasar keimanan yang kokoh.
Agar kelak ia menjadi anak yang sholeh, bermanfaat dan senantiasa mendoakan kedua orang tuanya walaupun keduanya sudah tiada.
Waktu kita pendek dan mereka tak selamanya menjadi anak-anak. Tunggu apa lagi Bunda, saat inilah waktu yang tepat bukan nanti.[ind]
Sumber: Kulwap Rumah Pintar Aisha