ChanelMuslim.com – Ringkasan buku Parenting in The West in Islamic Perspective (3). Prinsip-prinsip dasar tarbiyah yang paling baik adalah yang berasal dari Al-qur’an dan Hadist Rosulullah.
Baca Juga: Parenting in the West in Islamic Perspective (2)
Parenting in the West in Islamic Perspective
Oleh: Hifizah Nur, S.Psi., M.Ed., (Ketua Hikari Parenting School)
Beberapa prinsip dasar yang perlu diketahui oleh orang tua adalah sebagai berikut:
Memahami anak kita
Agar kita bisa memotivasi anak-anak kita dengan cara yang baik, maka kita perlu memahami kondisi psikologis anak.
Setiap perilaku manusia, baik orang dewasa ataupun anak-anak, didorong oleh dua hal: Kebutuhan untuk diakui (diterima) dan kebutuhan untuk mendapatkan perhatian.
Kebutuhan untuk diterima oleh lingkungan sekitarnya adalah kebutuhan mendasar dari anak-anak
Di rumah, di sekolah atau di tempat-tempat mereka beraktivitas, anak-anak ingin mendapatkan tempat yang khusus untuk mereka sendiri.
Secara tidak sadar, mereka mengulangi perilaku yang membuat mereka mendapatkan perhatian, dan menghilangkan perilaku yang membuat mereka merasa ditinggalkan.
Setiap orang merasa mereka termasuk ke dalam suatu kelompok, jika mereka memiliki cirri-ciri yang sama dengan anggota kelompok tersebut.
Aktivitas yang sama menciptakan tali hubungan di antara orang-orang yang melakukannya
Untuk memenuhi kebutuhan untuk diterima ini, ada baiknya orang tua untuk mengikutsertakan anak-anak ke dalam ekstrakurikuler,
asalkan kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Misalnya kegiatan olah raga, pramuka, klub memasak, dll.
Hal lain yang bisa dipertimbangkan juga membolehkan anak-anak untuk menonton acara olah raga di tv, agar mereka bisa mengikuti obrolan teman-temannya di sekolah.
Baca Juga: Parenting in The West in Islamic Perspective (1)
Kebutuhan untuk diperhatikan
Kalau mereka tidak mendapatkan perhatian ketika berlaku baik, mereka akan mencoba mendapat perhatian dengan cara-cara yang buruk.
Bagi anak-anak, lebih baik berlaku nakal tapi diperhatikan, dari pada menjadi anak baik, tapi didiamkan oleh orang tua mereka.
Anak-anak adalah pemerhati yang handal. Namun mereka suka salah dalam mengartikan apa yang mereka lihat. Misalnya, anak-anak bisa berperilaku seperti bayi ketika adiknya lahir.
Orang tua bisa memperbaiki perilaku ini dengan cara memberi perhatian lebih kepada mereka, dan mengikutsertakan anak-anak untuk mengurus adiknya.
Penting juga bagi orang tua untuk memperhatikan bagai mana anak-anak bereaksi ketika menghadapi masalah, misalnya ketidakmampuan dalam belajar atau pindah ke lingkungan baru.
Anak-anak yang memiliki harga diri yang tinggi, yang didapat dari pola didik yang baik, akan bekerja keras untuk mengatasi masalah itu.
Anak-anak yang tidak memiliki harga diri akan menyerah, dengan cara tidak bisa bergabung dengan teman-teman yang lain,
atau mengikuti apa pun yang dilakukan oleh teman-temannya, tidak peduli hal itu baik atau buruk.[ind]