ChanelMuslim.com – Parenting in The West in Islamic Perspective (Part 1). Buku ini menjelaskan bagaimana mendidik anak dengan nilai-nilai Islami
ketika kita berada dalam lingkungan yang tidak Islami/Non Muslim.
Baca Juga: Kajian Sabil@ Parenting ‘Roadmap Anak Laki dan Perempuan’
Buku Perspective in the West in Islamic Perspective
Oleh: Hifizah Nur, S.Psi., M.Ed., (Ketua Hikari Parenting School)
Yang menarik dari buku ini adalah pengarangnya membahas pendidikan anak dari mulai teori, dalil-dalil yang mendasari teknik-teknik yang digunakan dalam mendidik anak
sampai tips-tips praktis dalam mengatasi masalah dalam mendidik anak.
Selain itu, juga dijabarkan pengalaman langsung dari pengarang bagaimana ia mendidik anak-anaknya dan juga tulisan anak-anaknya
yang menceritakan pengalaman mereka selama berinteraksi dengan nilai-nilai Islam yang ditanamkan oleh orang tua mereka.
Buku ini terdiri dari 8 Bab. Bab pertama berisi tentang tujuan tarbiyah (pendidikan-red. Saya tulis sesuai dengan kata-kata yang ada di buku).
Bab kedua berisi tentang prinsip-prinsip dasar dari tarbiyah. Lalu, bab ketiga berisi tentang pengaruh-pengaruh lingkungan dan bagaimana cara orang tua mengatasinya.
Kemudian, Bab keempat berisi tentang cara-cara dan tujuan-tujuan tarbiyah. Bab kelima dan keenam berisi tentang study kasus dan membedah studi kasus tersebut.
Selanjutnya, Bab ketujuh pembaca diperkenalkan dengan anggota keluarga penulis dan kesan-kesan mereka terhadap seluruh anggota keluarga.
Terakhir, Bab terakhir adalah tips-tips mendidik anak yang harus diingat oleh orang tua.
Baca Juga: Bayi Bisa Tidur Sendiri, Pengalaman Parenting dari Negeri Kiwi
Ringkasan Buku
Langsung aja kali ya, saya akan menuliskan ringkasan dua bab awal dari buku ini. Semoga bermanfaat.
Tujuan Tarbiyah: adalah mendidik anak dengan nilai-nilai yang dapat membantu mereka menjadi sholih dan bahagia.
Yang dimaksud dengan sholih adalah mencakup semua nilai-nilai yang baik dan agung.
Sedangkan yang dimaksud dengan bahagia adalah hasil dari keimanan dan mengetahui tujuan keberadaannya hidup di dunia ini.
Orang yang bahagia menunjukkan ia benar-benar memahami Islam yang menjaminnya hidup dalam kenikmatan dan kesuksesan.
Bahagia juga berarti damai (tenang) secara akal, tubuh dan jiwanya.
”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebihbaik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. 16:97)
Selain itu juga, tujuan tarbiyah adalah bukan Cuma agar anak-anak bisa bisa survive dalam menjalani hidupnya, tetapi juga menjadi duta Islam di tempat ia tinggal.
Baca Juga: Ratusan Peserta Se-Indonesia Ramaikan Webinar Parenting Salimah Kalbar
Target Kualitas Diri
Target kualitas diri yang ingin dicapai dalam tarbiyah adalah:
1. Kuat keimanannya
Tidak mudah berubah hanya untuk sekedar dapat diterima oleh lingkungan.
2. Memiliki kebanggaan sebagai muslim
Tidak berusaha menyembunyikan identitas dirinya, bahkan senang bercerita tentang Islam dan menjadi contoh muslim yang baik dilingkungannya.
3. Capable dan skillfull
Mampu mempelajari hal-hal baru dengan mudah dan menyatukan informasi untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan paling efisien.
4. Memiliki motivasi yang tinggi
untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam setiap kesempatan.
5. Memiliki kepribadian yang kuat
Mampu mengemukakan pendapat dan sering mencoba meyakinkan orang lain tentang pandangan-pandangan mereka.
Tidak mudah mengubah pendirian dan menikmati peran sebagai leader.
6. Percaya Diri
Mereka tidak merasa harus bertingkah laku seperti teman-teman mereka. Tidak membiarkan komentar orang lain terhadap kepribadian mereka mempengaruhi mereka.
Dan tidak selalu berusaha membuktikan diri mereka kepada orang lain.
7. Progressive dan inisiative
Senang mendorong orang lain untuk maju dan melakukan kebaikan. Mereka menjadi contoh bagi orang lain dalam melakukan kebaikan
karena mereka sendiri memiliki target dan punya gambaran yang besar dalam pikiran mereka.
8. Berorientasi pada solusi
Mereka tidak berhenti bekerja sampai mencapai hasil yang diinginkan, tidak terlalu mempermasalahkan hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan.
Dan mereka juga yakin bisa mengontrol masalah tersebut dan tetap terfokus pada target.
9. Teguh
Mereka berani mengambil resiko dan menikmati tantangan. Mereka tidak mudah patah hati karena hambatan.
10. Keras Hati
Semakin besar tantangannya, semakin keras usaha mereka. Sangat sabar dan tabah serta selalu melakukan yang terbaik.
Baca Juga: KOB PW Salimah dan LPI Alkautsar Gorontalo Gelar Quranic Parenting
Dukungan Orangtua
Untuk mencapai semua kualitas ini tentu saja perlu kerja keras dari orang tua dengan cara mendukung dan memotivasi anak-anak
sehingga mereka memiliki kepribadian yang kuat, memiliki pandangan yang positif dalam kehidupan serta percaya diri.
Orang tua juga bukan hanya mengajarkan mana yang baik dan buruk, tetapi juga mendidik anak untuk bisa mempengaruhi lingkungan (dalam kebaikan).
Dear parents pembelajar, buku ini memang berjudul parenting in the west atau pola asuh (islami) yang bisa diterapkan di Barat (negara non muslim).
Tapi seperti kata Kak Yetti saat webinar mengenai Pendidikan Karakter di Jepang, sekarang batas-batas, apakah negara itu mayoritas atau minoritas muslim, menjadi blur karena arus globalisasi.
Dengan adanya internet, smartphone, rasanya pola pikir barat jadi lebih mudah diakses oleh anak-anak kita. Jadi sangat mungkin buku ini menjadi referensi kita juga di Indonesia.
Kasus-kasus minum-minuman keras, seks bebas, pola pergaulan yang bebas, mudah sekali diakses masuk ke dalam rumah kita.
jadi, bagaimana melindungi anak-anak kita dari pengaruh buruk lingkungan? Rasanya kerja berat untuk kita, para orang tua.[ind]