ChanelMuslim.com – Orang yang termasuk paling berpengaruh dalam hidup kita adalah guru. Dan kebanyakan dari kita bisa mengingat guru pertama kita di sekolah, yang mengajari kita membaca dan menulis yang tepat di taman bermain.
Seiring perkembangan kita dari kecil hingga dewasa, ada banyak guru yang membantu kami dalam perjalanan menuju kedewasaan dan itu berlanjut terus.
Guru matematika di SMA yang membantu kita mempelajari Aljabar atau profesor perguruan tinggi yang mengajari kita semangat untuk berdiskusi, keberadaan kita hari ini sangat dipengaruhi oleh guru yang membimbing kita dalam perjalanan pendidikan kita.
Dalam Islam, hanya ada satu guru yang meletakkan dasar-dasar pendidikan spiritual umat manusia. Nabi Muhammad saw adalah seorang yang buta huruf. Allah memilih beliau untuk menjadi Utusan Terakhir dan guru yang sempurna bagi Muslim.
Nabi Muhammad ditugasi membaca dan menyampaikan pesan Alquran kepada seluruh umat manusia. Namun, dia bukanlah guru biasa. Ia menetapkan standar ideal pendidikan lebih dari seribu tahun yang lalu dan pengaruhnya masih terasa hingga saat ini.
Ada banyak teladan pengajaran Rasulullah. Yang akan kami paparkan berikut ini hanya beberapa.
Tidak Ada Siswa yang Tertinggal
Di ruang kelas di seluruh dunia, adalah praktik umum bagi guru untuk memisahkan siswa yang kuat dari yang lemah. Yang terakhir didelegasikan ke kelas yang kurang menantang yang tidak melakukan apa pun untuk meningkatkan pengetahuannya, sementara siswa yang “lebih pintar” diberi setiap kesempatan untuk berprestasi.
Nabi Muhammad tidak membeda-bedakan siswa berdasarkan tingkat kecerdasannya, atau klasifikasi lain yang memisahkan kita dalam masyarakat. Dia juga tidak pernah berusaha untuk mengecualikan atau mengusir siapa pun dari agama Islam. Melainkan menyampaikan pesan yang mencakup semua untuk seluruh umat manusia. Nabi Muhammad berkata:
Demi Allah! Jika Dia membimbing melalui Anda seorang pria untuk masuk Islam, itu akan lebih baik bagi Anda daripada unta merah. (HR. Al-Bukhari)
Dengan memberikan contoh yang inklusi ini, sebagai Muslim kita memiliki contoh nyata tentang bagaimana menarik orang lain untuk meyakini Islam.
Pembicara yang Sempurna
Sebagian besar dari kita telah menemukan setidaknya satu guru yang suaranya tidak terdengar atau berbicara begitu cepat sehingga hampir tidak mungkin untuk memahami apa yang dikatakan apalagi yang diajarkannya.
Bahkan saat ini, kecepatan bicara sebagian besar pendidik diabaikan untuk menjejalkan sebanyak mungkin informasi ke dalam setiap pelajaran.
Metode Nabi Muhammad dalam pengajarannya, Beliau tidak pernah terburu-buru dalam pelajarannya. Menurut istri tercinta Aisha, Beliau:
… Berbicara sedemikian rupa sehingga jika seseorang menghitung kata-katanya, itu dapat dihitung. (HR. Al-Bukhari)
Nabi juga, menurut para sahabatnya, akan mengulangi kata-katanya tiga kali. Kata-kata yang dia ucapkan dan pelajaran yang dia sampaikan tidak menjadi ambigu, yang membantu siswa Islam unggul dalam menyempurnakan iman mereka dan memasukkan Alquran ke dalam hati mereka.
Kesempurnaan tuturan Nabi Muhammad ini disengaja sebagai sarana untuk benar-benar menyampaikan pesan kepada setiap siswanya melalui pengulangan, yang merupakan sarana pembelajaran yang sangat baik.
Hidup dengan Teladan
Mungkin salah satu kualitas terbesar yang membuat Nabi Muhammad menjadi guru yang fenomenal adalah dia memimpin dengan memberi teladan. Dia sering berceramah kepada para sahabatnya tentang Keesaan Allah, hidup sesuai dengan Islam dan sadar akan akhirat.
Dalam setiap aspek hidupnya, Nabi Muhammad adalah teladan dan mempraktikkan apa yang dia dakwahkan. Ini memudahkan para sahabatnya untuk melihat bagaimana menjalani hidup mereka sesuai dengan Alquran dan Sunnah. Seperti yang dikatakan Allah dalam Alquran:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al Ahzab:21)
Jika Nabi Muhammad tidak menghayati setiap aspek Alquran secara mendetail, itu akan memiliki efek kurangnya tingkat kepercayaan dari para sahabatnya.
Kesabaran Melalui Kesulitan
Berapa kali, terutama di sekolah-sekolah dalam kota di Amerika, Anda pernah mendengar tentang guru yang meratapi siswa yang “tangguh” dan menyerah?
Bagi banyak guru, ada garis yang sangat tipis antara menjangkau siswa yang pintar dan tidak mampu menjangkau siswa yang berjuang di setiap pelajaran.
Nabi Muhammad disambut dengan penghinaan dan kebencian yang sangat besar saat dia mulai mengajarkan pesan Islam di awal kenabiannya. Di Makkah, dia menghabiskan tiga belas tahun dalam upaya untuk mengajarkan orang-orang kafir tentang pesan Alquran. Tapi dia bertemu dengan perlawanan kekerasan di setiap langkah dan hanya sebagian kecil yang akhirnya memeluk Islam.
Nabi Muhammad bertemu dengan hal serupa, meskipun lebih sedikit, setelah menetap di Madinah dan tidak sekali pun dia mempertimbangkan untuk berhenti berdakwah. Beberapa akhlak pribadi terbaik yang membantu memperkuat tekadnya dan memperkuat dedikasinya terhadap misi dakwahnya adalah kebijaksanaan, kesabaran, dan kesediaan untuk berkorban demi Allah SWT.
Metode di mana Nabi Muhammad mengajarkan pesan Islam kepada para sahabatnya memiliki efek riak yang telah melampaui berabad-abad untuk menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia saat ini.
Apakah Anda seorang Mualaf atau yang terlahir sebagai Muslim, teladan Nabi Muhammad sebagai guru terbaik adalah kekuatan pemersatu di dunia Islam dan terus menjadi katalisator untuk pemahaman yang lebih besar melalui pendidikan. [My/aboutislam]