ChanelMuslim.com – Pada kesempatan Hijrah Fest 2018, Ustadz abdul Somad memberikan ceramahnya di hari ketiga, tepatnya pada tanggal 11 November lalu. Di antara jadwalnya di Aceh, beliau menyempatkan diri untuk menghadiri Hijrah Fest 2018. Beliau hanya berada di Jakarta selama tiga jam dan hanya untuk menghadiri Hijrah Fest 2018 kemudian kembali lagi ke Aceh. Tim panitia diwakili oleh Arie Untung bahkan sempat menjemputnya menggunakan helikopter.
Ustadz Abdul Somad menuliskan dalam akun instagramnya jika panitia Hijrah Fest 2018 menghubungi masyarakat Aceh agar Ustadz Abdul Somad diberi keluangan waktu agar bisa mengisi acara di Jakarta. Kendala berikutnya adalah transportasi. Dari Sawang (Aceh Utara) ke Bandara Kualanamu Medan, lewat darat selama 6 jam. Dari Medan ke Jakarta. Dari Bandara Soekarno Hatta ke JCC dengan helikopter.
“Alhamdulillah acara berjalan lancer. Mereka orang-orang muda dengan semangat da'wah luar biasa. Kesannya? Malu,” begitu tulisan Ustadz Abdul Somad.
Hijrah Fest 2018 memberikan kesan yang teramat dalam bagi banyak orang, tidak terkecuali bagi Ustadz Abdul Somad sampai-sampai beliau membuat surat kecil untuk Hijrah fest 2018. Surat kecil ini dimuat di akun instagram Arie Untung yang isinya,
Kelihatannya ana yang ngajar karena ana (yang) ceramah.
Tapi hakikatnya, ana yang sedang belajar:
1. Belajar ilmu ngotot. Tidak ada kata "tidak" dalam kamus mereka.
Tidak ada transmisi mundur, maju terus.
Masalah tempat, no problem.
Masalah transportasi: aceh ke medan. Medan ke Jakarta. Airport ke JCC. Semua tuntas. Selesai.
2. Mereka muda, ganteng, terkenal, banyak fans, good job, etc. Mau milah milah di zaman tak ada pilihan. Jihad Man. Luar biasa. Allah memilih mereka. Meremukkan nafsu dunia. Melebur dalam cinta pada Allah.
3. Mereka dapat apa?
Materi? Jauh. Jangan-jangan ngutang.
Popularitas? Mereka sudah lama terkenal.
Teman? Followers mereka jutaan.
Sulit dipahami isi hati mereka, sesulit kita yang bingung saat melihat penikmat lukisan abstrak tertegun satu setengah jam di depan kanvas.
4. Aku hanya bicara di depan orang-orang yang sudah baik. Sudah ngaji.
Mereka? Berhadapan dengan berbagai macam orang dengan berbagai model type dan level dosa. Dari dosa economi class sampai vip.
Mereka ajak pelan-pelan, dengan kata-kata lembut, santun, dan doa di tengah malam.
Setelah itu mereka ajak ngaji, tidak langsung ke masjid, karena sebagian takut ngeliat masjid, trauma, beberapa teman ke masjid, nggak lama setelah itu mati.
Tapi mereka ajak ngaji ke cafe, rumah teman, gedung dan etc.
Setelah mereka ngumpul, barulah ustadz datang.
5. Mereka bersatu bukan karena materi. Tidak ada urusan dengan kekuasaan. Bukan pula hobi. Tapi karena hati. Hati mereka telah melebur dalam cinta karena Allah.
6. Dalam salam yang hangat. Mereka lepas dengan mata berbinar. Air mata bak ombak menitip di tepi sampan. Hampir menetes.
7. Wahai Engkau yang membolak balikkan hati. Kokoh kan hati mereka dalam cinta-Mu. Lapangkan rezeki mereka untuk menolong hamba-hamba-Mu. Jadikan anak-anak mereka mujahid-Mu.
Tulisan bangsawan, bagsa yang hidup di celah awan, dari Soekarno-Hatta ke Kualanamu.
Ahad, 3 Rabiulawal 1440h / 11 November 2018
Datuk Seri Ulama Setia Negara
Kayi Mangku Jagadilaga
Abdul Somad Lc. MA.
(MAY)