GENTLE Parenting adalah pendekatan pengasuhan yang berfokus pada empati, komunikasi yang penuh perhatian, dan kedisiplinan yang mendidik tanpa menghukum.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Sarah Ockwell-Smith melalui bukunya The Gentle Parenting Book yang terbit pada tahun 2016.
Filosofi ini menekankan empat komponen utama: memahami anak secara keseluruhan, menunjukkan empati, memberikan dan menerima rasa hormat, serta menetapkan batasan yang sehat. Tujuannya adalah menumbuhkan anak dengan penuh kasih sayang, percaya diri, dan kemandirian.
Baca juga: The Danish Way of Parenting
Gentle Parenting memiliki beberapa ciri khas, seperti pendekatan disiplin yang fokus pada pengajaran, tingkat ketegasan yang tetap konsisten, komunikasi terbuka antara orang tua dan anak, serta penekanan pada manajemen emosi. Namun, perbandingan dapat dilihat dengan Permissive Parenting, yang cenderung longgar, minim batasan, dan berpotensi menghambat kemandirian serta kemampuan anak dalam mengelola emosinya.
Dalam konteks Islam, pola pengasuhan anak memiliki dasar yang lebih mendalam, yakni bersandar pada hukum syarak dan meneladani Rasulullah SAW. Rasulullah memberikan prinsip parenting yang sesuai dengan tahapan usia anak dan menetapkan keseimbangan antara kasih sayang serta penghargaan dengan hukuman yang adil.
Prinsip Pengasuhan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW adalah contoh teladan terbaik dalam pengasuhan anak. Beliau menunjukkan kasih sayang yang tulus, memberikan penghargaan seperti belaian, pujian, dan hadiah, tetapi juga tidak segan memberikan teguran atau hukuman jika anak berbuat kesalahan. Misalnya, dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW mengusap pipi anak-anak sebagai wujud kasih sayang, sementara pada kesempatan lain beliau menegur seorang anak dengan lembut saat melakukan kesalahan.
Rasulullah juga mencontohkan penggunaan hukuman fisik yang bersifat mendidik. Dalam riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah menganjurkan menggantungkan cemeti sebagai pengingat di rumah, tanpa perlu digunakan secara berlebihan. Hal ini menunjukkan bahwa Islam memiliki panduan yang jelas tentang penghargaan dan hukuman, sehingga anak memahami konsekuensi dari perilakunya.
Gentle Parenting dan Islam
Gentle Parenting sebenarnya memiliki beberapa kesamaan dengan prinsip Islam, seperti empati, komunikasi terbuka, dan pengajaran disiplin tanpa kekerasan. Namun, ada perbedaan mendasar. Gentle Parenting berakar pada pengalaman psikologi modern, sedangkan Islam Parenting bersandar pada syariat Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW. Islam memberikan rincian yang lebih komprehensif, termasuk tahapan pengasuhan sesuai usia anak dan pemberian hukuman yang adil.
Dalam Islam, kasih sayang dan ketegasan berjalan seimbang. Orang tua dituntut untuk mendidik anak dengan penuh cinta, tetapi tidak boleh bersikap permisif atau membiarkan anak melakukan kesalahan tanpa konsekuensi. Rasulullah SAW menegaskan pentingnya amanah dalam mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mandiri, dan bertakwa.
Kesimpulan
Sebagai umat muslim, pola pengasuhan terbaik adalah Islamic Parenting, yang meneladani Rasulullah SAW sebagai contoh utama. Dengan menyeimbangkan kasih sayang, empati, dan ketegasan, orang tua dapat membentuk anak-anak yang kuat secara moral, emosional, dan spiritual.[Nnd/ind]





