• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 30 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Cara Mengobati Trauma Anak Korban Kekerasan

Mei 17, 2025
in Parenting, Unggulan
Suami Memberikan Khodam kepada Anak

Suami Memberikan Khodam kepada Anak (foto: pixabay)

103
SHARES
794
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BAGAIMANA cara mengobati trauma anak yang jadi korban kekerasan agar bisa normal lagi, jadi baik lagi dan bahagia lagi?

Menurut pendiri Rumah Pintar Aisha, Dyah Lestyarini, ada 5 cara yang bisa dikombinasikan untuk mengobati trauma anak korban kekerasan.

Baca Juga: Muslim Montreal Buka Penampungan Bagi Wanita Muslim yang Alami Traumatis

Cara yang paling cepat melalui hipnoterapi dan memberikan sugesti

Saat kita sudah mengetahui akar masalah anak, maka untuk membantu menanamkan dalam pikiran alam bawah sadar anak, kita perlu memberikan sugesti kepada anak.

Kapan waktu yang paling efektif dalam mensugesti anak. Waktu yang efektif dalam mensugesti anak itu, ada pada 5 menit saat anak akan tidur dan 5 menit saat anak bangun tidur.

Barangkali Bunda bertanya, ada apa dengan waktu itu, jawabannya begini Bun.

Pada waktu-waktu itu, menurut penelitian, otak manusia dalam kondisi alpa bahkan dalam kondisi theta (kondisi antara sadar dan tidak sadar). Dalam kondisi itu, apa yang didengar oleh anak termasuk juga oleh orang dewasa akan masuk ke dalam alam bawah sadar.

Jadi waktu 5 menit sebelum tidur dan 5 menit setelah bangun tidur adalah waktu yang paling efektif dalam memberikan sugesti kepada anak.

Dalam memberikan sugesti kepada anak, langkahnya adalah dengan mengusap punggung anak atau dengan memijat-mejat anak sambil mengatakan hal-hal yang positif seperti:

“Andi anak yang semangat, anak yang bahagia”, “Andi bermain dengan gembira bersama teman-temannya”, “Semua sayang Andi”, “Andi disayangi, dicintai Ayah, Bunda”.

“Andi anak yang berani, antusias dan percaya diri”, “Andi memiliki masa depan yang cerah”.

Terus beri kata-kata positif berulang-ulang. Setiap sugesti yang diberikan oleh orang tuanya akan menjadi doa dan masuk dalam alam bawah sadar anak.

Insha Allah, kelak anak akan memiliki karakter sebagaimana yang orang tua sugestikan.

Hadir dalam ruang psikologis dan spiritual anak

Hadir secara psikologis yakni dengan menunjukkan rasa kasih sayang dan perhatian, bercanda dan tertawa bersama, bercerita dan mendongeng, bermain dan belajar bersama serta berdialog dengan penuh kasih sayang dan perhatian.

Sedangkan hadir secara spiritual dengan mengajak mereka beribadah bersama seperti sholat berjamaah di masjid bersama, mengaji selepas subuh dan maghrib bersama,

sedekah dengan pergi ke anak yatim bersama, mengumpulkan barang/mainan yang akan disedekahkan bersama, puasa sunah bersama, mendampingi anak melihat film edukatif atau film agama misalnya kisah nabi dan saling memaafkan antar anggota keluarga sebelum tidur.

Mendidik dengan lemah lembut

Bunda, agama kita, Islam mengajarkan kita untuk berkata lemah lembut kepada orang lain khususnya anak kita sendiri.

Coba perhatikan ayat-ayat Al Quran dan hadis berikut ini:

a. “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159)

b. “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, karena dia telah berbuat melampui batas. Berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut.” (QS. Thaha : 43-44)

c. “Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek.” (HR. Muslim)

d. “Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya.” (HR. Muslim)

e. “Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan.” (HR. Muslim)

Nah, Ayah, Bunda, mulai sekarang stop semua perilaku kita yang membuat anak trauma. Mulailah untuk belajar mendidik anak-anak dengan lemah lembut. Hargai anak kita dengan berlemah lembut kepada mereka.

Menciptakan banyak memori indah, kasih sayang, cinta dan kebahagiaan

Anak trauma, depresi dan stress itu karena anak memiliki memori-memori yang menakutkan dirinya, membebani, membuat trauma.

Kenangan-kenangan seperti dibentak, dimarahi, dipukul, dilecehkan, di-bully, dipermalukan, diintimidasi dan sebagainya sudah tersimpan dalam alam bawah sadarnya.

Salah satu cara agar memori-memori itu tidak dominan dalam alam bawah sadarnya adalah menimpa dengan memori-memori yang positif, yang menyenangkan, membahagiakan, memori tentang cinta, kasih sayang, dihargai, motivasi, percaya diri, semangat dsb.

Cara ini butuh komitmen dari orang tuanya untuk memperbanyak menciptakan memori positif kepada anak agar memori positif itu pelan-pelan mampu menggeser bahkan menghilangkan memori negatif yang saat ini masih dominan dalam alam bawah sadar anak.[ind]

Tags: Cara mengobati trauma anak korban kekerasan
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Salahkah Memarahi Anak Orang

Next Post

Melatih Emosi agar Tidak Membentak Anak saat Marah

Next Post
10 Cara Mengatasi Emosi Negatif Tanpa Menekannya

Melatih Emosi agar Tidak Membentak Anak saat Marah

Mengenal Karakter Para Pembina

Mengenal Karakter Para Pembina

Mengapa Al-Quran Menggunakan Past Tense untuk Peristiwa yang Akan Terjadi

Tafsir Al Baqarah Ayat 2 Mengagungkan dan Memuliakan Al-Qur'an

  • Perang Pemikiran, Louis IX, dan Alasan Kenapa Umat Hari Ini Diam Atas Palestina

    Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1525 shares
    Share 610 Tweet 381
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5095 shares
    Share 2038 Tweet 1274
  • BAZNAS Ajak Masyarakat Indonesia Perkuat Solidaritas Bantu Rehabilitasi Palestina

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7564 shares
    Share 3026 Tweet 1891
  • 3 Hal Yang Tidak Bisa Kembali Dalam Kehidupan Kita

    219 shares
    Share 88 Tweet 55
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5130 shares
    Share 2052 Tweet 1283
  • Ayu Ting Ting Tampil Tertutup dan Hadiri Kajian Bersama Al-Habib Umar Bin Hafidz

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    2037 shares
    Share 815 Tweet 509
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3154 shares
    Share 1262 Tweet 789
  • Jika Shalat Kelebihan Rakaat, Apa yang Harus Dilakukan?

    443 shares
    Share 177 Tweet 111
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga