• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 19 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Cara Mengobati Trauma Anak Korban Kekerasan

Mei 17, 2025
in Parenting, Unggulan
Suami Memberikan Khodam kepada Anak

Suami Memberikan Khodam kepada Anak (foto: pixabay)

103
SHARES
793
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BAGAIMANA cara mengobati trauma anak yang jadi korban kekerasan agar bisa normal lagi, jadi baik lagi dan bahagia lagi?

Menurut pendiri Rumah Pintar Aisha, Dyah Lestyarini, ada 5 cara yang bisa dikombinasikan untuk mengobati trauma anak korban kekerasan.

Baca Juga: Muslim Montreal Buka Penampungan Bagi Wanita Muslim yang Alami Traumatis

Cara yang paling cepat melalui hipnoterapi dan memberikan sugesti

Saat kita sudah mengetahui akar masalah anak, maka untuk membantu menanamkan dalam pikiran alam bawah sadar anak, kita perlu memberikan sugesti kepada anak.

Kapan waktu yang paling efektif dalam mensugesti anak. Waktu yang efektif dalam mensugesti anak itu, ada pada 5 menit saat anak akan tidur dan 5 menit saat anak bangun tidur.

Barangkali Bunda bertanya, ada apa dengan waktu itu, jawabannya begini Bun.

Pada waktu-waktu itu, menurut penelitian, otak manusia dalam kondisi alpa bahkan dalam kondisi theta (kondisi antara sadar dan tidak sadar). Dalam kondisi itu, apa yang didengar oleh anak termasuk juga oleh orang dewasa akan masuk ke dalam alam bawah sadar.

Jadi waktu 5 menit sebelum tidur dan 5 menit setelah bangun tidur adalah waktu yang paling efektif dalam memberikan sugesti kepada anak.

Dalam memberikan sugesti kepada anak, langkahnya adalah dengan mengusap punggung anak atau dengan memijat-mejat anak sambil mengatakan hal-hal yang positif seperti:

“Andi anak yang semangat, anak yang bahagia”, “Andi bermain dengan gembira bersama teman-temannya”, “Semua sayang Andi”, “Andi disayangi, dicintai Ayah, Bunda”.

“Andi anak yang berani, antusias dan percaya diri”, “Andi memiliki masa depan yang cerah”.

Terus beri kata-kata positif berulang-ulang. Setiap sugesti yang diberikan oleh orang tuanya akan menjadi doa dan masuk dalam alam bawah sadar anak.

Insha Allah, kelak anak akan memiliki karakter sebagaimana yang orang tua sugestikan.

Hadir dalam ruang psikologis dan spiritual anak

Hadir secara psikologis yakni dengan menunjukkan rasa kasih sayang dan perhatian, bercanda dan tertawa bersama, bercerita dan mendongeng, bermain dan belajar bersama serta berdialog dengan penuh kasih sayang dan perhatian.

Sedangkan hadir secara spiritual dengan mengajak mereka beribadah bersama seperti sholat berjamaah di masjid bersama, mengaji selepas subuh dan maghrib bersama,

sedekah dengan pergi ke anak yatim bersama, mengumpulkan barang/mainan yang akan disedekahkan bersama, puasa sunah bersama, mendampingi anak melihat film edukatif atau film agama misalnya kisah nabi dan saling memaafkan antar anggota keluarga sebelum tidur.

Mendidik dengan lemah lembut

Bunda, agama kita, Islam mengajarkan kita untuk berkata lemah lembut kepada orang lain khususnya anak kita sendiri.

Coba perhatikan ayat-ayat Al Quran dan hadis berikut ini:

a. “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159)

b. “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, karena dia telah berbuat melampui batas. Berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut.” (QS. Thaha : 43-44)

c. “Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek.” (HR. Muslim)

d. “Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya.” (HR. Muslim)

e. “Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan.” (HR. Muslim)

Nah, Ayah, Bunda, mulai sekarang stop semua perilaku kita yang membuat anak trauma. Mulailah untuk belajar mendidik anak-anak dengan lemah lembut. Hargai anak kita dengan berlemah lembut kepada mereka.

Menciptakan banyak memori indah, kasih sayang, cinta dan kebahagiaan

Anak trauma, depresi dan stress itu karena anak memiliki memori-memori yang menakutkan dirinya, membebani, membuat trauma.

Kenangan-kenangan seperti dibentak, dimarahi, dipukul, dilecehkan, di-bully, dipermalukan, diintimidasi dan sebagainya sudah tersimpan dalam alam bawah sadarnya.

Salah satu cara agar memori-memori itu tidak dominan dalam alam bawah sadarnya adalah menimpa dengan memori-memori yang positif, yang menyenangkan, membahagiakan, memori tentang cinta, kasih sayang, dihargai, motivasi, percaya diri, semangat dsb.

Cara ini butuh komitmen dari orang tuanya untuk memperbanyak menciptakan memori positif kepada anak agar memori positif itu pelan-pelan mampu menggeser bahkan menghilangkan memori negatif yang saat ini masih dominan dalam alam bawah sadar anak.[ind]

Tags: Cara mengobati trauma anak korban kekerasan
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Salahkah Memarahi Anak Orang

Next Post

Melatih Emosi agar Tidak Membentak Anak saat Marah

Next Post
10 Cara Mengatasi Emosi Negatif Tanpa Menekannya

Melatih Emosi agar Tidak Membentak Anak saat Marah

Mengenal Karakter Para Pembina

Mengenal Karakter Para Pembina

Mengapa Al-Quran Menggunakan Past Tense untuk Peristiwa yang Akan Terjadi

Tafsir Al Baqarah Ayat 2 Mengagungkan dan Memuliakan Al-Qur'an

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7387 shares
    Share 2955 Tweet 1847
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1372 shares
    Share 549 Tweet 343
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4924 shares
    Share 1970 Tweet 1231
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3014 shares
    Share 1206 Tweet 754
  • Wanda Hamidah Akhirnya Berlayar Bersama Global Sumud Flotilla

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Surat At-Takwir Ayat 1-14, Manusia Kelak akan Mengetahui Apa yang Dikerjakannya Selama di Dunia

    787 shares
    Share 315 Tweet 197
  • Tafsir Surat Ath-Thariq Pengetuk pada Malam Hari

    418 shares
    Share 167 Tweet 105
  • Ini Empat Jenis Pisang yang Bisa Dijadikan Bahan Nugget Kekinian

    2581 shares
    Share 1032 Tweet 645
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    4803 shares
    Share 1921 Tweet 1201
  • Nilai TKA Resmi jadi Syarat Baru dalam SNPMB 2026

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga