ORANGTUA sering membentak anak saat melakukan kesalahan dan tak mampu menahan diri saat emosi. Bagaimana cara melatih emosi agar tidak membentak anak saat marah?
Pendiri Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto dan Dyah Lestyarini memberikan beberapa tips untuk mengendalikan emosi saat marah.
Baca Juga: Bunda, Yuk Ketahui Perkembangan Emosi pada Anak
Tips Melatih Emosi saat Marah
Biasakan Bersikap Lebih Tenang
Coba pelan-pelan dibiasakan untuk bersikap lebih tenang saat marah.
Saat Bunda melihat sesuatu yang tidak disukai, jangan langsung marah tetapi tahan dan hirup nafas lalu keluarkan nafas secara perlahan-lahan dengan beristighfar,
terus saja lakukan teknik ini, tarik nafas keluarkan dengan istighfar sampai kita sedikit lebih tenang.
Insya Allah teknik ini akan mengurangi kemarahan kita dan dampak negatif yang ditimbulkan. Memang awalnya sulit dan susah namun jika terus dilakukan insha Allah akan menjadi terbiasa.
Kalau sudah menjadi terbiasa, insha Allah semua menjadi lebih mudah dilakukan. Jika sudah lebih tenang maka kita akan lebih mudah mengontrol ucapan kita.
Jikalau Bunda belum terbiasa untuk tenang saat marah maka ucapkan istighfar meskipun dengan nada kesal, dengan marah, dengan perasaan sebal, dengan nada tinggi tidak apa-apa.
Daripada berkata buruk kepada anak yang akan menjadi doa, lebih baik ucapkan yang baik (istighfar).
Baca Juga: Penyebab Anak Menjadi Pemarah
Belajar Ucapkan Hal-hal Baik dan Positif saat Marah
Coba Bunda belajar mengucapkan hal-hal yang baik dan positif saat marah seperti contoh cerita berikut ini. Seorang bocah mungil sedang asyik bermain-main tanah.
Sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yang diadakan sang ayah.
Belum lagi datang para tamu menyantap makanan, tiba-tiba kedua tangan bocah yang mungil itu menggenggam debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu itu di atas makanan yang tersaji.
Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak beliau marah dan berkata: “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” yang artinya “Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!”.
Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjidil Haram…!!. Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di doakan ibunya saat marah itu…??
Beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.
Baca Juga: Cara Memperbaiki Dampak Bentakan pada Anak
Tersenyum
Setiap melihat kejadian yang tidak kita sukai, misalnya anak yang bertengkar, anak yang sulit diatur atau kejadian lain misalnya vas bunga yang pecah, mobil yang tergores maka yang pertama dilakukan adalah tersenyum.
Ya betul, tersenyumlah, mulut tidak perlu berkata apapun cukup tersenyum. Sambil tersenyum latih diri untuk berpikir sisi positifnya. Misalnya saat anak menangis maka tersenyumlah dan katakan dalam hati,
“Alhamdulillah, anak saya sehat, masih bisa menangis, bersyukur kepada Allah daripada diam sakit di rumah sakit”.
Saat mobil tergores maka tersenyumlah dan katakan, “Alhamdulillah, Allah Maha Baik, Allah mengaruniai saya sebuah mobil”.
Saat vas bunga yang disukai pecah, tersenyum dan katakan “Alhamdulillah, vas bunga ini pecah atas kehendak Allah, vas bunga ini hanya titipan Allah dan sekarang Allah telah mengambilnya”.
Jadi tips yang ketiga ini adalah melatih kita untuk berpikir sisi positif, apapun kejadian yang kita alami termasuk juga kejadian yang tidak kita sukai.
Baca Juga: Salahkah Memarahi Anak Orang
Berproses
Ketiga tips tersebut memang tidak bisa instan. Apalagi dalam keadaan marah, logika kita buntu, akal waras kita seolah telah tersumbat. Jadi pelan-pelan berproses.
Yang penting mau berubah, mau belajar. Sedikit demi sedikit ada perubahan. Lama-lama nanti juga terbiasa. Insha Allah, kalau sudah terbiasa semua lebih mudah kita lakukan.
Jika masih juga belum bisa maka, saat Bunda ingin marah kepada anak, lebih baik Bunda segera pergi menenangkan diri di kamar dan minta tolong suami untuk menyelesaikan masalah anak.[ind]