ISLAM mengajarkan mandiri, bukan mengemis. Beberapa orang memiliki usaha sebagai pengemis.
Lebih ngeri lagi ada sindikat yang menjadikan pengemis (terutama pengemis anak-anak) sebagai karyawannya.
Mereka dirumahkan, diantar, dijemput, dan diawasi. Untuk kemudian wajib setor setiap hari.
Sering diberitakan soal keberadaan para pengemis yang hidup kaya dan memiliki istri lebih dari satu.
Bahkan ada yang sampai punya rumah cukup mewah dan tabungan ratusan juta.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berhasil menangkap Legiman, pengemis asal Pati di Alun-alun Simpang Lima Pati.
Setelah di bawa ke Mako Satpo, para petugas kaget saat mengetahui hari itu Legiman mengantongi uang sebesar Rp 659 ribu.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dalam pengakuannya, penghasilannya hari itu sepi lantaran kendala hujan. Bukan hanya itu, Legiman rupanya memiliki kehidupan yang lebih dari cukup.
Ia diketahui mempunyai tabungan di dalam rekening sebuah bank hingga Rp 900 juta. Legiman juga membeli tanah senilai Rp 275 juta dan rumah yang dibanderol Rp 250 juta.
Baca juga: Perang Pemikiran, Upaya Memadamkan Cahaya Islam
Islam Mengajarkan Mandiri, Bukan Mengemis
Dalam Islam, mengemis bukanlah profesi. Bahkan, kelak di akhirat akan mendapat kehinaan luar biasa. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Jika seseorang meminta-minta (mengemis) pada manusia, ia akan datang pada hari Kiamat tanpa memiliki sekerat daging di wajahnya (HR. Bukhari Muslim).
Salah seorang pengemis mendekati khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu, dan mendesaknya memberikan sesuatu.
Umar melihat bahwa dalam tas (karung) si pengemis penuh berisi gandum.
Maka Umar hanya diam tidak melayaninya dan terus melanjutkan pekerjaannya.
Si pengemis tidak sabar, terus meminta dan mendesaknya agar Umar memberi sesuatu kepadanya.
Umar menjadi jengkel atas sikap pengemis tersebut, lalu sang khalifah merampas tas si pengemis, dan mengeluarkan semua isinya dan memberikan ke tempat pakan unta yang terdekat.
Selanjutnya Umar mengatakan, “Sekarang kamu benar-benar miskin dan boleh meminta-minta.”
Dalam kisah singkat tersebut, Umar ingin memberi pelajaran kepada si pengemis bahwa meminta-minta bukanlah sebuah profesi.
Dalam tuntunan Islam setiap orang dituntut untuk mencari nafkah buat dirinya dan buat orang yang menjadi tanggungannya.
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ١٠
Apabila shalat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]