Oleh: Ustazah Dra. Indra Asih
ChanelMuslim.com – Cara mengajarkan tauhid kepada anak. Pengajaran berikutnya pada anak-anak untuk mengenal Allah adalah menyampaikan 3 kategori tauhid pada mereka. Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma ‘wa Sifat.
Ajarilah anak-anak 3 kategori ini dengan metode sederhana untuk bisa lebih memahami tentang Allah.
Baca Juga: Cara Sederhana Mengajari Anak tentang Kebaikan
Jika orang tua tidak tahu tentang hal ini, dan merasa “panik” oleh istilah-istilahnya, in syaa Allah, pembahasan ini tidak sulit untuk dipahami.
Awalilah prosesnya dengan orang tua untuk memahami dulu kategori Tauhid tersebut, dengan membaca penjelasan singkat tentangnya.
Luangkan waktu kita untuk mempelajari atau “me-refresh” kembali tentang pembahasan ini karena mengenal kualifikasi tauhid merupakan aspek penting dari beriman kepada Allah.
Cara Mengajarkan Tauhid kepada Anak
Pembagian yang populer di kalangan ulama adalah pembagian tauhid menjadi tiga yaitu: tauhid rububiyah, uluhiyah, asma’ wa shifat.
Pembagian ini terkumpul dalam firman Allah dalam Al-Qur’an:
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً
“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (QS. Maryam: 65).
Perhatikan ayat di atas:
Dalam firman-Nya (رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ) (Rabb (yang menguasai) langit dan bumi) merupakan penetapan tauhid rububiyah.
Dalam firman-Nya (فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ) (maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya) merupakan penetapan tauhid uluhiyah.
Dan dalam firman-Nya (هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً) ( Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia?) merupakan penetapan tauhid asma’ wa shifat.
Berikut penjelasan ringkas tentang tiga jenis tauhid tersebut.
Cara Mengajarkan Tauhid Rububiyah
Maknanya adalah mengesakan Allah dalam hal penciptaan, kepemilikan, dan pengurusan.
Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah:
أَلاَلَهُ الْخَلْقُ وَاْلأَمْرُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah” (QS. Al- A’raf: 54).
Tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah
Disebut tauhid uluhiyah disebut tauhid ibadah maksudnya ialah pengesaan Allah dalam ibadah, yakni bahwasanya hanya Allah satu-satunya yang berhak diibadahi. Allah Ta’ala berfirman:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَايَدْعُونَ مِن دُونِهِ الْبَاطِلُ
”Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya yang mereka seru selain Allah adalah batil” (QS. Luqman: 30).
Tauhid asma’ wa shifat
Maksudnya adalah pengesaan Allah ‘Azza wa Jalla dengan nama-nama dan sifat-sifat yang menjadi milik-Nya.
Artinya kita harus menetapkan seluruh nama dan sifat bagi Allah sebagaimana yang Dia tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya atau sunnah nabi-Nya, dan tidak menjadikan sesuatu yang semisal dengan Allah dalam nama dan sifat-Nya.
Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
”Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 11)
Catatan sebelum kita mendalami bagaimana mengajari anak-anak 3 kategori tauhid ini.
Anak-anak tidak perlu tahu atau mengingat istilah -istilah seperti Rububiyyah dan semacamnya, terutama untuk anak-anak yang usianya lebih muda.
Yang penting mereka tahu setiap kategori, mencakup apa saja.
Namun, jika orang tua merasa anak-anak sudah siap, silakan sampaikan istilah-istilah tersebut.
Wallahu’alam bishawab.[ind]