AYAH Bunda, bagaimana cara menemukan passion pada anak? Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha, Randy Ariyanto, menjelaskan mengenai teknik menemukan passion anak.
Ayah, Bunda, anak itu memiliki keunikan sendiri-sendiri. Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda.
Dalam satu keluarga sekalipun misalnya, ada orang tua yang memiliki 10 anak, maka ke-10 anak tersebut memiliki potensi dan keunikan yang berbeda.
Allah memberikan kelebihan, potensi kepada setiap hambaNya untuk ditemukan dan dikembangkan agar menjadi manfaat bagi dirinya dan juga bagi orang lain.
Jadi, tugas kita sebagai orang tua adalah bagaimana kita menemukan dan mengembangkan potensi anak agar potensi itu kelak mampu memberikan manfaat bagi anak termasuk manfaat secara finansial dan potensi itu bisa berguna bagi orang lain.
baca juga: Jangan Lakukan 4 Hal Ini Jika Ingin Sukses dalam Mendidik Anak
Cara Menemukan Passion Anak
Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menemukan passion anak. Caranya coba deh Bun, perhatikan:
1. Apa aktivitas anak yang jika ia lakukan terasa mudah dan jika anak yang lain melakukannya terasa sulit. Misalnya anak kita pandai sekali bercerita bahkan sampai merekam sendiri cerita-ceritanya.
Kemampuannya tersebut sulit sekali dilakukan oleh anak yang lain. Maka lingkarin Bun, itu passion anak. Sekarang tugas Bunda adalah mengembangkan passion tersebut.
Bisa jadi kelak anak akan menjadi presenter, orator, youtuber, pendongeng, trainer, atau penyiar.
2. Apa aktivitas anak yang ketika ia melakukan itu, karena asyiknya ia lupa akan waktu. Ini ciri yang kedua. Jika Bunda telah menemukannya maka ini adalah passion anak.
Contohnya misalnya, ada anak yang suka di depan laptop membuat cerita. Kalau sudah membuat cerita ia lupa akan waktu. Nah, passion ini telah kita temukan.
Besar kemungkinan kelak anak ini bisa menjadi novelis, penulis, pembuat naskah film dll.
3. Aktivitas apa yang ketika anak melakukannya maka anak itu akan totalitas dalam melakukannya, penuh semangat, penuh ide dan penuh inisiatif.
Anak tidak pantang menyerah dan mampu membuat karya yang totalitas dan kreatif. Misalnya anak yang membuat rumah-rumahan dengan menggunakan segala barang yang ada di rumah.
Hampir tiap hari ia membuat rumah menurut versinya. Dalam rumah itu, ia membuat kolam renang, ruang tamu, ruang olah raga, kamar tidur.
Ia juga membuat meja, TV, garasi mobil. Semua barang mulai dari kardus, gunting, kotak box, kaca, streples bahkan kadang barang-barang berharga seperti laptop, handphone atau barang milik orang tuanya ia gunakan untuk mengimplementasikan imajinasinya dalam membuat rumah-rumahan.
Jika kita menemukan anak seperti ini maka ini adalah passion-nya. Kembangkan bisa jadi kelak ia akan menjadi arsitek handal, developer atau desainer.[ind]