CODING adalah salah satu keterampilan abad ke-21 yang mulai banyak dipelajari oleh anak-anak masa kini. Manfaat belajar coding untuk anak-anak tidak terbatas pada pembuatan kode dan memenuhi kebutuhan pasar, namun juga untuk kemajuan di semua aspek kehidupan.
Sebelum kita membahas lebih detail manfaat coding, Bunda perlu tahu bahwa coding merupakan cara untuk memberikan perintah dengan mengolah kode dengan bahasa pemrograman pada komputer, gawai (gadget) untuk melakukan sesuatu, demikian dikutip dari robologee.
Anak-anak dapat membuat suatu game, animasi, menggerakkan robot, dan membuat suatu aplikasi sederhana melaui belajar coding.
Baca Juga: Efek Positif Screen Time Bagi Anak-Anak
5 Manfaat Belajar Coding untuk Anak-Anak, Keterampilan Abad Ke-21
Dengan belajar coding memungkin anak menjadi warga negara yang mandiri di dunia yang sangat mengedepankan kemajuan teknologi ini.
Berikut ini lima manfaat belajar coding bagi anak-anak yang dilansir dari Getting Smart:
1. Memupuk kreativitas
Coding untuk anak-anak pada dasarnya adalah proses kreatif, dimulai dari nol dan diakhiri dengan menghasilkan sesuatu.
Sama seperti melukis atau memasak, coding mendorong seorang anak untuk mendapatkan kepuasan melalui proses.
Coding membuat anak memiliki kreativitas tanpa batas dengan imaginasi yang mereka miliki. Kreativitas ini menjadi dasar bagi mereka untuk berinovasi serta memecahkan masalah karena mereka akan dilatih untuk menghubungkan ide-ide yang ada dengan solusi, pendekatan dan konsep baru.
Berpikir kreatif dimulai dengan pola pikir bertanya. Melalui coding, memungkinkan anak-anak yang penasaran dan imajinatif menjadi pemikir kreatif generasi berikutnya.
Hal ini dapat diajarkan dengan mendorong anak-anak untuk bereksperimen, mengeksplorasi ide-ide mereka, mempertanyakan asumsi mereka, membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan.
2. Menjadikan matematika lebih menyenangkan dan menarik
Coding dapat membantu anak-anak membangun keterampilan matematika dan membuat proses belajar matematika lebih menarik dan menyenangkan.
Matematika dan coding sangat berkaitan. Mengajari anak-anak cara membuat kode melibatkan penerapan konsep matematika.
Anak-anak akan memperoleh keterampilan dan kemampuan matematika ini tanpa menyadarinya karena sambil bersenang-senang.
3. Mengembangkan keterampilan problem solving
Kemampuan untuk membuat kode memberikan perspektif baru untuk problem solving. Melalui coding, anak-anak belajar dengan cepat memperbaiki dan mencoba lagi dengan cara yang berbeda ketika sesuatu tindakan tidak berhasil.
Coding juga membekali anak-anak dengan kemampuan untuk bertahan dengan masalah dan berusaha untuk menemukan solusi. Teknik problem solving ini dapat ditransfer ke banyak bidang lain.
Misalnya, para ilmuwan memecahkan masalah dengan membentuk hipotesis lalu menguji hipotesis ini satu per satu.
4. Melatih kemampuan computational thinking
Dikutip dari dicoding.com, computational thinking atau pemikiran komputasional adalah cara berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Caranya adalah dengan menguraikan setiap masalah menjadi beberapa bagian atau tahapan yang efektif dan efisien.
Ia juga dapat diartikan menjadi sebuah metode untuk menyelesaikan suatu masalah yang dirancang untuk bisa diselesaikan oleh manusia atau sistem atau keduanya.
Computational thinking adalah metode terstruktur dan terbukti yang dirancang untuk mengidentifikasi masalah tanpa memandang usia atau tingkat literasi komputer.
Metode ini membantu anak mengembangkan pemikiran kritisnya dan berfokus pada mengembangkan dan menggunakan strategi untuk memahami dan memecahkan masalah.
5. Menawarkan metode belajar learning by doing
Belajar paling baik adalah yang langsung dipraktikkan. Learning by doing mengacu pada teori pendidikan yang dikemukakan oleh filsuf Amerika John Dewey.
Ini adalah pendekatan langsung untuk belajar. Anak berinteraksi dengan lingkungan mereka untuk beradaptasi.
Learning by doing adalah gagasan bahwa kita belajar lebih banyak ketika kita benar-benar “melakukan” aktivitas tersebut.
Misalnya, bayangkan seorang anak sedang belajar bermain game. Dengan pendekatan learning by doing, anak akan memahami aplikasi yang mereka gunakan untuk bermain game.
Kemudian, mereka mulai menemukan lebih banyak tentang pergerakan objek, poin yang bisa mereka peroleh, dan sebagainya. Ini melibatkan praktik aktif, bukan praktik pasif.
Keterlibatan aktif memfasilitasi anak-anak dengan mempelajari objek lebih dalam, memperhatikan gerakan yang salah, dan belajar darinya.
Bunda dan Ayah bisa mulai mengajarkan anak-anak tentang coding sejak dini. Memperkenalkan coding pada mereka sama dengan mengajakan anak tentang masa depan yang akan ia hadapi. [Ln]