UJIAN itu syarat naik kelas. Termasuk ujian kehidupan agar bisa naik kelas peringkat manusianya.
Hal yang paling tidak menyenangkan para murid adalah masa ujian. Dan hal yang paling menyenangkannya adalah saat liburan.
Namun begitu, murid tak akan bisa mengelak ujian. Siap atau tidak, jika masanya tiba, ujian harus dilalui.
Karena itu, hasil ujian selalu dua. Ada yang lulus. Dan ada yang gagal. Yang lulus akan naik kelas. Dan yang gagal akan di situ-situ aja.
Tapi para murid juga tersadar, bahwa naik kelas bukan berarti tak ada lagi ujian. Justru ujiannya akan jauh lebih susah. Kuncinya sudah mereka pahami: memahami jawaban ujian.
Begitu pun dalam hidup ini. Allah subhanahu wata’ala sudah menjelaskan bahwa hidup ini ujian. Alat-alat ujinya sudah diberitahukan. Antara lain lawan jenis, harta, anak, keluarga, jabatan, bahkan keimanan termasuk juga.
Begitu pun dengan para pengujinya. Mereka juga sudah disiapkan. Yaitu, tentang keberadaan iblis dan setan. Allah adakan mereka semua sebagai penggoda atau penguji alami.
Bahkan untuk umat Islam akan hidup di akhir zaman nanti, juga sudah Allah siapkan penguji yang super dahsyat. Yaitu apa yang disebut Nabi dengan sosok Dajal. Semoga kita tidak mengalami masa si penguji ini.
Materi yang diujinya hanya satu: tentang istiqamah kita. Yaitu, ketetapan hati untuk tetap berada dalam ajaran Islam.
Namun begitu, Allah subhanahu wata’ala tidak melepas begitu saja hamba-hamba-Nya melalui ujian itu tanpa bantuan. Di sinilah Maha Kasih dan Sayangnya Allah subhanahu wata’ala.
Allah juga mengajarkan kita untuk selalu menyebut satu-satunya doa yang sangat pamungkas. Doa yang tidak boleh luput di setiap rakaat shalat kita. Apa itu?
Doa itu adalah materi utama ujian hidup kita: istiqamah. Doa itu berbunyi: ihdinas shiroothol mustaqiim. Ya Allah, bimbing kami untuk senantiasa berada di jalan istiqamah.
Cakupan ujiannya sudah Allah bocorkan. Pengujinya juga sudah Allah kenalkan, lengkap dengan kelebihan dan kelemahan mereka. Dan materi ujian utamanya pun sudah disebutkan, yaitu istiqamah kita.
Doanya juga sudah terintegrasi dalam shalat kita. Sehingga selama mereka shalat, mereka tidak akan pernah luput dari doa itu.
Kini semua akhirnya kembali ke diri kita sendiri. Apa kita mau naik kelas ke peringkat yang lebih mulia di sisi Allah? Atau kita akan tetap menjadi manusia rendahan saja.
Kapan liburannya? Liburannya ketika Allah mewafatkan kita. Setelah itu, tak ada lagi ujian apa pun, kecuali penetapan peringkat kelas kita di sisi Allah subhanahu wata’ala.
Maha Benar Allah dalam firman-Nya: “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya….” (QS. Al-Mulk: 2) [Mh]