JALAN hidup ini selalu memberikan dua pilihan: pilihan buruk atau pilihan baik. Beruntung buat pilih yang baik, dan rugi untuk pilih yang buruk.
Siapa pun kita akan selalu berhadapan dengan dua pilihan. Mau pilih cara yang buruk, atau pilih cara yang baik.
Contoh, ketika kita melewati kebun anggur yang buahnya menawan, rasa ingin menikmati muncul. Pilihannya, menikmati anggur dengan cara buruk atau dengan cara baik.
Cara buruk, dengan mengambil tanpa izin alias mencuri. Sementara cara baik, minta izin ke pemiliknya terlebih dahulu.
Terkesan bahwa cara buruk lebih simpel. Tanpa ribet. Sementara, cara baik lebih repot dan butuh waktu. Itu pun kalau diizinkan. Kalau tidak, keinginan hanya tinggal keinginan.
Jadi, tidak heran jika banyak orang yang lebih memilih jalan buruk. Tapi, hidup ini tidak berlalu begitu saja. Akan ada ganjaran dan balasan.
Di sinilah perlunya ajaran agama. Bahwa, keburukan akan dibalas dengan keburukan. Dan, kebaikan akan dibalas dengan kebaikan.
Ada nilai plus lain dari pilihan cara baik. Yaitu, adanya keberkahan. Keberkahan adalah kebaikan yang berefek multi ganda.
Kenapa ada keberkahan? Karena yang kita pilih itu merupakan hal yang diridhai Allah. Kalau Allah ridha dengan seorang hamba maka segala kebaikan akan datang dari berbagai penjuru.
Jadi, meskipun cara baik itu ribet dan butuh waktu, tapi kebaikannya menjadi berlipat ganda. Yaitu, bisa menikmati yang kita inginkan, dan mendapat ridha dari Allah subhanahu wata’ala. Dan keridhaan ini kunci mendapatkan kebaikan yang banyak.
Kembali ke contoh. Ketika kita minta izin ke pemilik untuk memetik anggur, pemilik anggur mungkin akan memilihkan buah yang terbaik, setidaknya sudah matang. Kita pun akan makan dengan tenang tanpa terburu-buru karena takut disalahkan.
Begitu pun dalam sisi kehidupan yang lain. Tentang karir pendidikan, tentang memperoleh rezeki, tentang meraih cinta dengan lawan jenis, tentang membangun keluarga, dan seterusnya.
Tanpa kecuali, di semua sisi itu akan ada dua pilihan: mau cara buruk atau cara baik.
Allah subhanahu wata’ala menjelaskan, beruntung bagi yang pilih jalan baik. Dan merugi buat pilih jalan yang buruk.
Nah, kini pilihan ada pada diri masing-masing. Mau pilih jalan yang buruk, atau pilih jalan yang baik. Tapi ingat, Allah sudah menjelaskan tentang dua pilihan itu, agar kelak tidak ada penyesalan.
Inilah kenyataan hidup di dunia. Mau melaluinya saja ada ujiannya: pilih buruk atau baik, salah atau benar, dan minim atau berkah. [Mh]