HATI dalam bahas Arab disebut Qolbun. Dalam bahasa Inggris disebut heart. Dalam bahasa Indonesia disebut jantung.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka baik pula seluruh tubuh.
“Namun jika segumpal daging itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
**
Hati itu pusat kendali tubuh manusia: jiwa dan raga. Ia raja yang berkuasa. Pengaruhnya meliputi seluruh bagian tubuh yang ada.
Kalau ia sehat, pengaruh kesehatannya sampai ke seluruh tubuh. Secara jiwa, kesehatan itu menjadikan manusia sabar dan bersyukur. Sabar ketika mengalami yang tidak nyaman, dan syukur ketika mengalami hal yang menyenangkan.
Inilah kunci bahagia hidup seseorang: senantiasa sabar dan bersyukur. Yaitu, tentang keadaan hati yang selalu baik dan sehat, apa pun yang dialami.
Baik dan sehat indikatornya adalah selalu dekat dengan Allah subhanahu wata’ala. Kedekatan itu menjadikan hati senantiasa zikrullah: tidak pernah keluar dari radar keagungan dan rahmat Allah subhanahu wata’ala.
Hal inilah yang menjadikan segala hal yang selain Allah menjadi teramat kecil dan sepele. Termasuk variabel-variabel duniawi yang juga melekat dalam hidup.
Ketenangan, kepuasan, dan kebahagiaan inilah yang menjadikan jantung berdetak normal. Aliran darah menjadi sehat. Seluruh organ tubuh bekerja sesuai kapasitasnya.
Jagalah hati untuk selalu dalam ridha Allah. Niscaya, hati akan menjaga kita untuk selalu sehat: jiwa dan raga. [Mh]