• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 18 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Menyembunyikan Kefakiran Diri

Juli 18, 2022
in Nasihat, Unggulan
Tentang Ibadah Kita di Sisi Allah

Ilustrasi, foto: imb.org

115
SHARES
882
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

FAKIR ada di bawah miskin. Hari ini ada makanan, esok entah gimana. Namun begitu, biarlah keadaan itu sebagai rahasia pribadi.

Fakir dan miskin itu nyaris tak berbeda. Keadaan keduanya seperti anak-anak yang sedang main layang-layang. Kalau angin sedikit, ia ‘miskin’. Kalau angin nyaris tak ada, ia menjadi ‘fakir’.

Masalahnya, ada atau tidaknya angin sulit diprediksi. Begitu pun antara fakir dan miskin. Meskipun keadaan miskin terlihat sedikit lebih ‘aman’. Tapi fluktuasinya kadang sama saja seperti fakir.

Para sahabat Nabi radhiyallahum ajma’in, umumnya lebih banyak yang miskin daripada yang kaya. Tapi dari yang banyak itu, sedikit yang menjadikan kemiskinannya terlihat dari luar.

Hal ini Allah subhanahu wata’ala abadikan dalam firman-Nya di Surah Al-Baqarah ayat 273.

“Orang yang tidak tahu menyangka mereka (orang-orang fakir) itu adalah orang-orang yang berkecukupan karena mereka ta’affuf (menahan diri dari meminta-minta kepada manusia).”

Para sahabat yang fakir itu berusaha tampil normal. Mereka mengenakan busana yang pantas, tidak mengeluh, dan tetap bersedekah layaknya orang yang mampu.

Kisah tentang Abu Thalhah akhirnya Allah sebut dalam Al-Qur’an karena semangatnya untuk bersedekah meskipun ia tak mampu. Hal ini ada dalam Surah Al-Hasyr ayat 9.

Ia bersedia menjamu tamu Rasulullah (Muhajirin) meskipun ia sangat miskin. Sang tamu diajaknya singgah ke rumahnya untuk dijamu makan.

Istri beliau bingung, bagaimana menjamu tamu sementara makanan yang ada hanya jatah untuk anak-anak. Beliau pun meminta istrinya untuk menidurkan anak-anak.

Lalu, bagaimana dengan mereka berdua? Bukankah menjamu tamu yang baik berarti juga ikut makan bersama?

Karena keadaannya malam, Abu Thalhah mematikan lampu rumahnya saat tamu berada di rumahnya. Mereka pun tampak sedang makan bersama, padahal hanya tamu yang sebenarnya makan.

Para sahabat bukan sekadar menyembunyikan kefakiran mereka, tapi juga menunjukkan ke orang lain bahwa mereka sanggup seperti orang-orang yang mampu.

Ini bukan lantaran mereka ingin dipuji. Bukan juga ingin eksis sebagai orang yang memiliki gengsi. Bukan itu. Melainkan karena ingin meraih pahala istimewa dari sedekah meskipun dengan cara yang susah payah.

Kini bagaimana dengan dunia kita saat ini? Sebagian orang bukan sekadar tidak menyembunyikan kefakiran mereka, bahkan memanipulasi untuk mengeruk keuntungan.

Tentu hal itu jauh dari akhlak Islam. Dan jauh pula dari apa yang biasa kita lakukan.

Tapi, tentang menyembunyikan kefakiran itu yang rasanya sulit dilakukan. Mungkin ada perasaan ingin mengumbar apa adanya, agar ada yang tergerak untuk membantu.

Sekali ini dilakukan, maka akan terbentuk dalam hati bahwa cara itu yang paling jitu. Dan selanjutnya akan diulang dan diulang. Padahal, cara yang Islami adalah dengan berdoa dan ikhtiar. Bukan meminta-minta, meski dengan cara halus.

Sembunyikan kefakiran diri, agar Allah dan orang di sekitar memuliakan kita. Bersabar dan berikhtiarlah karena selalu ada jalan untuk mereka yang bermujahadah. [Mh]

 

 

 

 

Tags: Menyembunyikan Kefakiran Diri
Previous Post

Resensi Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye

Next Post

Tiga Langkah Membangun Sikap Positif

Next Post
Tiga Langkah Membangun Sikap Positif

Tiga Langkah Membangun Sikap Positif

Ibu Cerdas Hukum bersama ChanelMuslim Selenggarakan Webinar Hukum dalam Rumah Tangga

Ibu Cerdas Hukum bersama ChanelMuslim Selenggarakan Webinar Hukum dalam Rumah Tangga

Manfaat Kecantikan Ruh

Ketika Menyesal Menikah karena Banyak Masalah Rumah Tangga Menghampiri

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga