BESAR kecil kadang bergantung pada subjektivitas ukuran. Padahal, yang subjektif belum tentu benar.
Seorang santri pernah bertanya tentang jumlah rakaat tarawih yang benar. “Manakah yang lebih benar, Guru?” tanyanya.
Gurunya menjawab, “Semuanya benar. Yang salah yang suka menyalahkan orang lain.”
Di lain kesempatan, ia juga bertanya, “Manakah yang benar, shalat Subuh dengan qunut, atau tanpa qunut?”
Gurunya menjawab, “Dua-duanya benar. Yang tidak benar itu yang tidak shalat Subuh.”
**
Allah subhanahu wata’ala menurunkan Islam sebagai rahmat atau kasih sayang-Nya untuk seluruh umat.
Dengan Islam, umat manusia saling bersaudara, saling mencintai, saling bantu, dan saling memberikan manfaat.
Kadang sebagian kita salah prioritas tentang ajaran Islam. Kita mengejar tentang keutamaan seperti qunut atau tidak qunut, jumlah rakaat tarawih, tentang ukuran hijab, tapi mengabaikan yang pokok: ukhuwah Islamiyah.
Yakinkan diri kita bahwa titik persamaan selalu lebih besar dari perbedaan.
Jangan seperti anak kecil yang berebut kerupuk tapi saling melempar nasi dan lauknya. [Mh]