KURSUS singkat Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta, Rabu (07//08/24), telah memasuki angkatan ke-14.
Bertempat di Aula Imam al-Ghazali, Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), Jakarta Selatan, puluhan murid yang dinyatakan lolos seleksi menghadiri pertemuan perdana.
Materi pengantar perkuliahan SPI Jakarta disampaikan oleh Akmal Sjafril selaku Kepala Sekolah Pemikiran Islam Pusat.
Pada pertemuan ini, Akmal menceritakan sejarah lahirnya SPI.
Pada mulanya, SPI merupakan bagian dari program Indonesia Tanpa JIL (Jaringan Islam Liberal).
Setelah mempertimbangkan beberapa hal, SPI diputuskan untuk berdiri sendiri.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Lebih lanjut, penulis buku Islam Liberal 101 ini memaparkan visi-misi, kurikulum perkuliahan SPI, serta latar belakang dibentuknya SPI.
Singkatnya, SPI adalah upaya menjawab beragam permasalahan yang menyerang dunia Islam saat ini, dengan respon yang bersifat intelektual.
“Gemas sekali rasanya melihat orang-orang yang merespon banyak kejadian dengan sikap yang tidak ilmiah, tidak menunjukan intelektualitas,” ujar Akmal.
Pria asal Sumatera Barat ini menyebutkan bahwa apapun bidang dakwah yang kita ambil, kita semua pasti membutuhkan ilmu.
SPI Jakarta: Upaya Menjemput Peradaban Islam dengan Menghidupkan Tradisi Ilmu
Baca juga: Sekolah Pemikiran Islam Gandeng Rumah Peradaban Gelar Pelatihan Jurnalistik Dasar
Dengan demikian, kita harus menghidupkan kembali tradisi ilmu yang dahulu pernah membersamai umat muslim dari masa ke masa.
Setelah pemaparan materi berlangsung, sesi pertemuan dilanjutkan dengan tanya jawab, perkenalan segenap pengurus, serta dokumentasi.
Yumna Dhiya, salah seorang murid menyampaikan testimoni positifnya dalam pertemuan ini.
“Seneng banget karena aku tidak mengantuk sama sekali, soalnya pembawaan ustaz Akmal seru dan tidak membosankan. Aku terngiang-ngiang waktu ustaz bilang bahwa membentuk peradaban itu dengan investasi pada manusia, bukan pada bangunan,” ujarnya.
Kursus singkat Sekolah Pemikiran Islam ini berlangsung selama 2 semester.
Pada semester pertama ini, para peserta akan mengikuti 10 pertemuan dengan materi seputar pemikiran Islam.[Sdz]